get app
inews
Aa Text
Read Next : Keluarga di Jakarta dan Aceh Dukung Perceraian Cut Intan Nabila dan Armor Toreador Usai Adanya KDRT

Harga Anjlok, Petani Tomat di Bener Meriah Biarkan Buah Membusuk Dibatang

Sabtu, 24 September 2022 | 19:07 WIB
header img
Harga Anjlok, Petani Tomat di Bener Meriah Biarkan Buah Membusuk Dibatang. (Foto : iNews/ Yusriadi).

BENER MERIAH, iNewsPortalAceh.id– Anjloknya harga tomat yang turun hingga Rp.1.000 per kilo gram di Pasar Induk Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, dirasakan sangat memberatkan petani.

Karena ditengah merosot nya harga jual tomat, namun petani harus membeli pupuk dengan harga yang melambung untuk tanaman tomatnya.

Menurut petani, jika harga tomat hanya dibeli Rp.1.000 per kilo gram oleh pedagang penampung, maka lebih baik membiarkan tomat yang sudah siap panen tersebut membusuk dibatang.

Karena jika harga jual tomat Rp1.000 per kilo gram bahkan tidak mampu membayar ongkos petik dan biaya angkut ke pasar.

Seperti yang dialami Radiansyah Putra, salah seorang petani tomat di Kecamatan Bukit. Dia mengaku tidak lagi memanen tomat dilahan miliknya.

“Tomat itu kita biarkan saja dibatangnya, bahkan sebagian sudah membusuk. Kalau masyarakat yang mau ambil untuk sayur, silahkan saja,” ucapnya.

Dirinya mengaku pasrah dengan kondisi harga yang tidak menguntungkan bagi petani, belum lagi harga pupuk saat ini kian melonjak naik.

Kondisi seperti terasa sangat mencekik petani di tengah meningkat nya biaya kebutuhan hidup pasca kenaikan BBM subsidi.

“Hanya bisa pasrah kepada Tuhan, harga kebutuhan bahan pokok makanan naik, semua naik. Kami benar-benar merugi,” kata Radiansyah.

Sementara seperti diberitakan sebelum nya, ratusan kilo tomat yang dibeli dari petani terpaksa dibuang oleh pedagang penampung di Pasar Induk Bale Atu, karena permintaan tomat keluar daerah menurun drastis dalam sepekan terakhir.

Ketua Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah (APSBM) Sabardi, mengatakan permintaan tomat dari luar kabupaten terus menurun.

Normal nya dia biasa mengirim 1 ton tomat per hari ke pasar luar daerah, namun sekarang hanya 150 kilo gram per harinya.

“Akibatnya, sisa yang tidak dapat dijual terpaksa dibuang karena membusuk, pedagang dan petani jelas sangat merugi, apalagi harga pupuk sangat mahal,” kata dia.

Editor : Jamaluddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut