JAKARTA, iNewsPortalAceh.id - Sebagai negara yang kaya akan budaya, Indonesia memiliki tradisi yang berbeda di daerah saat melangsungkan pernikahan. Salah satunya adalah mengenai mahar atau maskawin.
Ada beberapa suku yang memiliki mahar pernikahan paling mahal di Indonesia.
Dalam pernikahan, salah satu syarat agar sah adalah maskawin atau mahar. Mahar bisa diberikan oleh keluarga mempelai perempuan kepada keluarga mempelai laki-laki sebagai jaminan.
Tujuannya agar sang suami dan istri yang baru menikah bisa hidup tanpa kekurangan, terutama jika memiliki momongan.
Tidak jarang, yang berlaku justru sebaliknya. Pastinya setiap daerah memiliki tradisi yang unik.
Berikut 5 mahar pernikahan paling mahal di Indonesia. Berikut ulasannya, Kamis (27/10/2022).
1. Japuik di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Pertama, ada Padang Pariaman yang memiliki tradisi perkawinan bernama bajapuik atau japuik. Tradisi ini maksudnya adalah memberikan japuik pada calon mempelai pria sebelum pernikahan dilaksanakan.
Jenis mahar di tradisi ini berupa uang atau emas dengan jumlah dan bentuk yang sudah disepakati. Bila dalam bentuk uang nilainya sama dengan 30 ameh atau emas.
Satu ameh itu setara dengan 2,5 gram emas. Semakin tinggi status adat calon suami, maka jumlahnya akan semakin besar.
2. Uang Panai Suku Bugis.
Di suku Bugis, mahar disebut juga dengan uang panai. Bagi masyarakat bugis, pemberian uang panai ini sebagai tanda dana belanja pernikahan yang wajib dipatuhi. Untuk jumlah besarannya tidak pasti.
Semua tergantung kesepakatan bersama. Namun uang panai ini juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan calon mempelai perempuan. Bila tingkat pendidikan S1 bisa mendapat hingga Rp100 juta.
3. Jujuran Suku Banjar.
Jujuran merupakan tradisi mahar suku Banjar, Kalimantan Selatan. Jujuran ini diberikan sebagai wujud keseriusan calon mempelai pria ketika hendak menikah.
Jujuran bisa berwujud emas atau uang. Selain memberikan mahar, pihak calon pengantin pria juga harus menanggung biaya pesta pernikahan di tempat mempelai wanita.
Jumlah jujuran yang diberikan bervariasi tergantung tingkat pendidikan calon istri. Semakin tinggi pendidikan, maka jumlah jujuran semakin besar. Harganya dipatok mulai puluhan juta hingga miliaran.
4. Mahar Mayam di Aceh.
Orang Aceh memiliki mahar yang disebut mayam. Mayam sering dianggap sebagai maharnya perkawinan Aceh yang berupa emas.
Sebagai maskawin, biasanya perlu memberikan 15 hingga 50 mayam emas. Satu maryam bernilai sekitar 3,33 gram emas.
Harga emas yang makin tinggi tiap tahunnya membuat harga mayam ikut naik. Misalnya, saja harga emas per gram sebesar Rp988.000, dan mempelai pria akan memberikan 25 mayam maka setara dengan Rp82 juta.
5. Adat Sasak.
Dan yang terakhir ada adat Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal yang unik adalah adat sasak ini memperhitungkan maharnya disesuaikan dengan jarak rumah, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.
Melihat tingginya harga mahar membuat masyarakat suku Sasak memilih untuk menikahi gadis satu kampung yang hanya mengeluarkan biaya Rp500.000.
Sementara, bila menikahi wanita lain mahar yang dikeluarkan bisa mencapai Rp50 juta.
Bila calon pengantin wanita memiliki pendidikan tinggi dan sudah mapan, jumlah maharnya dua kali lipat. Wow!
Editor : Jamaluddin