Momentum hari raya idul fitri 1444 H merupakan hari istimewa dan sangat di nantikan oleh masyarakat muslim.
untuk itu Menjelang hari raya Idul Fitri harga bahan pokok melonjak di Aceh pasalnya selama Ramadhan stok bahan pangan yang semakin menipis di akibatkan kebutuhan selama Ramadhan yang terus meningkat.
Dari berbagai media dikabarkan bahwa Kenaikan ini terjadi pada harga daging ayam, telur ayam, cabai besar, cabai rawit, tomat dan ikan.
Seperti yang terjadi di Sebagian besar Pasar di aceh yang dimana harga cabai besar yang naik dari Rp 35.000 menjadi Rp 40.000, juga Telur ayam boiler yang awalnya seharga Rp 28.000 per 1 kilogram, kini naik menjadi 30.000.
Dan yang paling tinggi kenaikannya ada di harga cabai rawit, yakni dari Rp 65.000 menjadi Rp 75.000 per kilogram serta harga daging ayam merah yang biasanya berada di kisaran Rp 45.000 kini menjadi Rp 60.000 per ekor.
Di sisi lain harga ikan yang juga meningkat seperti Ikan tongkol dari harga Rp 30.000 per kilogram kini menjadi Rp 40.000 per Kilogram.
Sama halnya dengan ikan Dencis dari Rp 20.000 per Kilogram naik menjadi Rp 30.000 per Kilogram dan untuk Ikan segar jenis kembung dari Rp 35.000 per Kilogram jadi Rp 50.000 per Kilogram.
Kakap Merah dari Rp 65.000 per Kiloram jadi Rp 90.000 per Kilogram.
Kenaikan harga bahan pokok Selama Ramadhan menjelang Idul Fitri dianggap hal yang wajar, karena stok kebutuhan masyarakat Aceh yang meningkat untuk kebutuhanan berbuka puasa, sahur dan meningkatnya para penjual makanan.
Sementara itu, menanggapi kenaikan beberapa harga sembako menjelang Idul Fitri, salah satu Pemerhati Ekonomi dan juga mahasiswa Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (USK) Saiful Hadi Dzil Ikram menegaskan bahwa hal tersebut selalu terjadi di setiap tahunnya.
"Kenaikan bahan pokok memang selalu terjadi di setiap tahun selama Ramadhan menjelang idul fitri. Kebutuhan rakyat Aceh sangat meningkat selama Ramadhan, Sebagian besar meningkat, akibat para penjual makanan di bulan Ramadhan yang semakin banyak,"tegasnya.
Lanjutnya, lonjakan harga bahan pokok yang umum terjadi ini tidak terlepas oleh adanya inflasi. Yaitu kenaikan harga secara rata-rata yang berlangsung secara terus-menerus.
Secara konsep, kenaikan inflasi disebabkan oleh dua hal. Yaitu dorongan biaya (cost push inflation) dan tarikan permintaan (demand pull inflation).
Tarikan permintaan inilah yang biasanya menyebabkan terjadinya lonjakan harga barang menjelang Idul Fitri. Dalam hal ini, permintaan terhadap suatu komoditas cenderung naik atau tinggi.
"Fenomena ini yang akhirnya memicu kenaikan harga. Seharusnya kita tidak kaget apabila harga-harga menjelang Idul Fitri ini naik karena masyarakat yang cenderung mengonsumsi barang sama. Akibatnya, terjadilah kenaikan permintaan sehingga harga cenderung naik, padahal sediaan barang yang dijual itu relatif sesuai kebutuhan musiman,”tuturnya.
Hal ini juga di akui oleh Salah satu nelayan yang enggan disebut namanya, juga menanggapi kenaikan ikan dikarenakan stok ikan yang menipis dan kegiatan melaut yang tidak normal akibat cuaca ekstrim.
"Selama Ramadhan kami para nelayan memang tidak rutin melaut dikarenakan cuaca ekstrim dan juga hasil penangkapan ikan yang terus menipis membuat harga ikan naik, di sisi lain kebutuhan ikan juga meningkat" ujar nelayan.
Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Politik USK
Editor : Jamaluddin