BANDA ACEH, iNewsPortalAceh.id - Tradisi lebaran di Aceh satu ini kerap dilakukan oleh masyarakat Tanah Rencong setelah Idul Fitri.
Namanya Kenduri jeurat, yakni tradisi makan bersama di area permakaman saat ziarah kubur. Kenduri jeurat digelar sesuai kesepakatan adat.
Biasanya, dilakukan setelah lebaran berkisar antara H+7 hingga H+11 Idul Fitri.
Lalu, bagaimana tradisi lebaran di Aceh itu digelar?
Berikut iNews.id rangkum dari NU Online, Senin (24/4/2023).
Tradisi Lebaran di Aceh Kenduri Jeurat Kenduri jeurat merupakan salah satu tradisi yang telah dilakukan masyarakat Aceh secara turun temurun.
Tradisi tersebut kerap dilakukan di Kabupaten Aceh Barat Daya, serta beberapa kabupaten dan pesisir pantai barat-selatan Aceh.
Sebelum tradisi lebaran di Aceh itu berlangsung, masyarakat akan menyiapkan sejumlah menu kenduri. Makanan yang disajikan didominasi ikan dan daging.
Selain itu, aneka makanan ringan seperti kue-kue basah dan kering juga dihidangkan saat kenduri.
Kenduri jeurat tak hanya dihadiri oleh sanak famili almarhum yang dikebumikan di permakaman lokasi tradisi lebaran di Aceh itu berlangsung.
Namun, seluruh warga diperkenankan hadir. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan doa bersama yang dipimpin oleh tengku.
Selanjutnya, baru makan bersama. Makna yang terkandung dalam kenduri jeurat yakni memuliakan anggota keluarga dan sanak saudara yang telah mendahului berpulang ke Rahmatullah.
Kenduri jeurat merupakan tradisi lebaran di Aceh yang dinilai tak hanya mendatangkan pahala, namun juga penuh dengan sisi positif sosial dan edukasi.
Editor : Jamaluddin