Puluhan Warga dan Nelayan Ikut Bantu Kuburkan Bangkai Hiu Paus Raksasa di Aceh

BIREUEN, iNewsPortalAceh.id - Puluhan warga dan nelayan Desa Tanjong Baro, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, secara bergotong royong untuk menguburkan bangkai hiu paus raksasa yang mati terdampar dan masuk jaring pukat nelayan di Aceh, Selasa 30 Mei 2023.

Bangkai hiu paus raksasa itu di kubur oleh nelayan dan warga tanpa mengunakan alat berat, dimana bangkai hiu paus itu di potong - potong menjadi beberapa bagian kecil dan diseret beramai-ramai mengunakan tali kedarat.

Baca Juga

Puluhan Jurnalis Pase Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Sementara itu Rusydi menyatakan untuk menghindari bau tak sedang dari bangkai hiu paus raksasa yang telah mati karena terdampar dan masuk dalam jaring pukat nelayan di Desa Tanjong Baro, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, pada Senin 29 Mei 2023 kemarin.

"Dimana berat bangkai hiu paus ini di perkirakan mencapai tiga hingga empat ton dengan ukuran mencapai 7 hingga 9 meter lebih, dimana warga dan nelayan berinisiatif untuk menguburkan nya dengan cara mengali lubang di dekat lokasi pantai," ungkapnya.

Bagian tubuh ikan hiu paus raksasa yang telah mati tersebut di potong-potong menjadi beberapa bagian, untuk memudahkan mereka untuk bisa menyeret kedarat untuk di kubur supaya tak mengeluarkan bau tak sedap nanti nya.

Baca Juga

Pastikan Implementasi Masa Jabatan 8 Tahun di Aceh, Puluhan Pungulu Galus Serbu Kota Banda Aceh

Seperti di ketahui sebelumnya ikan hiu paus ini terjebak di dalam jaring pukat nelayan sehingga dengan kondisi lemas tak berdaya, nelayan sempat untuk menarik nya ke laut, namun karena terlalu besar sehingga hiu paus mati terdampar.

Rusydi bahwa mengetahui itu hiu paus yang masuk kedalam pukat nya setelah pukat usai di tarik ke darat oleh nelayan lainnya, malahan mereka pikir itu merupakan ikan yang banyak.

Namun untuk menariknya lagi kelaut sangat sulit di karenakan tak ada nya alat berat, namun hingga hiu paus itu di kuburkan tak ada pihak dinas terkait di lokasi kejadian, cuma hanya nelayan dan masyarakat bergotong royong untuk mengubur nya.

Editor : Jamaluddin