Ayumi Sasaki, Gadis Cantik Keturunan Jepang Pembawa Teks Proklamasi

BANDA ACEH, iNewsPortalAceh.id – Profil dan biodata Ayumi Sasaki menarik untuk diulas. Ayumi Sasaki merupakan gadis keturunan Jepang-Indonesia yang menjadi petugas pembawa baki dalam Pasukan Penurunan Bendera Pusaka Merah Putih pada perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Istana Merdeka, Jakarta pada tahun 2022 lalu.

Saat itu, Ayumi Sasaki tergabung dalam Tim Pancasila yang bertugas menurunkan bendera di Istana Merdeka pada sore hari.

Ayumi kembali menjadi sorotan usai menjadi pembawa teks proklamasi dan duplikat bendera merah putih bersama Gania Tofika Wibowo saat kirab dari Monas ke Istana Merdeka, Kamis (17/8/2023).

Setelah menerima bendera dan teks proklamasi, Ayumi dan Gania yang merupakan purna Paskibraka 2023 langsung menaiki kereta Kencana Ki Jaga Rasa dari Monas ke Istana Merdeka, Jakarta.

Profil dan Biodata Ayumi Sasaki Penasaran dengan sosok Ayumi Sasaki, mari simak profil dan biodata Ayumi Sasaki yang dihimpun dari berbagai sumber pada Kamis (17/8/2023).

Ayumi Sasaki memiliki nama lengkap Ayumi Putri Sasaki, ia merupakan remaja berusia 17 tahun yang lahir pada tanggal 3 Agustus sekitar tahun 2006.

Ayumi merupakan anak dari ayahnya yang tidak diketahui namanya, yang merupakan orang Jepang dengan ibunya yang bernama Anita Fitriyani.

Dari akun Instagramnya, Ayumi Sasaki merupakan anak sulung dan memiliki seorang adik laki-laki, ayah Ayumi Sasaki sudah meninggal dunia.

Dari unggahan yang ia highlight di Instagram, tampak Arumi tengah berziarah ke makam ayahnya.

Arumi juga sempat pergi ke Jepang saat kecil. Ayumi Sasaki sangat dekat dengan ibu, adik dan juga neneknya.

Ayumi Sasaki juga sering berpetualang ke gunung dan pantai bersama dengan teman-temannya.

Ayumi Sasaki bersekolah di SMA Negeri 2 Taruna Bhayangkara, yang beralamat di Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).

Ia memiliki tinggi badan 169 cm. Kini, Ayumi Sasaki tengah mempersiapkan diri untuk meraih cita-citanya untuk masuk ke Akademi Kepolisian (Akpol) dan menjadi polisi wanita (polwan).

Editor : Jamaluddin