BANDA ACEH, iNewsPortalAceh.id - Pada 2017 silam Suku Mante sempat jadi perbincangan hangat di media sosial setelah sebuah video berdurasi 1 menit 57 detik yang menampilkan sosok manusia kerdil tanpa pakaian berlarian di pedalaman hutan Aceh.
Viralnya video tersebut menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Banyak yang tidak mempercayai eksistensi manusia Suku Mante, namun ada juga yang mempercayainya meski kebenarannya belum terbukti.
Kisah mengenai misteri Suku Mante sebenarnya sudah ada sejak lama.
Suku Mante dipercaya sudah hidup di pedalaman Aceh sejak 3.000 tahun lalu dan menjadi nenek moyang dari suku-suku lain di Aceh.
Mengutip laman Kemdikbud, mereka memiliki ciri fisik yang mungil. Tinggi badannya maksimal hanya satu meter.
Mereka diyakini memiliki kulit yang cerah, tubuh kekar, bulu yang tebal, wajah persegi, dan alis yang bertemu di pangkal hidung.
Mayoritas Suku Mante tidak berpakaian dan memiliki rambut yang panjang hingga bokong. Kendati memiliki tubuh kecil, orang Suku Mante dikenal lincah.
(Foto: YouTube/Dark Shadow).
Konon, Suku Mante hidup secara nomaden alias berpindah-pindah di dalam gua hutan rimba.
Mereka tidak suka bersentuhan dengan dunia luar dan orang asing, sehingga mereka jarang menampakan diri.
Suku Mante merupakan pemakan segala dan untuk kehidupan sehari-hari mereka selalu mengandalkan hasil hutan atau buruan.
Orang yang pertama kali memperkenalkan Suku Mante adalah Snouck Hurgronje yang ditulis dalam bukunya ‘De Atjeher’.
Snouck menyebutkan jika Suku Mante mendiami perbukitan Mukim XXII.
Dikisahkan zaman dahulu Sultan Aceh pernah bertemu dengan dua pasang orang Suku Mante yang tertangkap.
Saat berada di hadapan Sultan, kedua orang Suku Mante ini tidak pernah bicara, makan, atau pun minum.
Hingga akhirnya dua orang Suku Mante tersebut meninggal dunia.
Mengetahui hal tersebut, Sultan Aceh pun mengeluarkan larangan untuk tidak membawa Suku Mante keluar hutan.
Editor : Jamaluddin