GAZA, iNewsPortalAceh.id - Israel telah membantai hampir 9.500 orang di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu. Sementara itu, puluhan ribu orang lainnya di wilayah kantong Palestina itu terluka akibat serangan zionis.
“Sampai saat ini, 9.488 orang telah menjadi korban agresi (Israel) ini. Termasuk 3.900 anak-anak, 2.509 perempuan, dan 24.158 lainnya luka-luka,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qidra, dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, Sabtu (4/11/2023).
Pada Jumat (3/11/2023) kemarin, media melaporkan bahwa Pemerintah AS meminta Israel untuk menjelaskan serangan terhadap kamp pengungsi Jabalia di Gaza yang menyebabkan 400 orang tewas atau terluka.
Namun, Hamas menilai AS dan Presiden Joe Biden justru turut bertanggung jawab atas pembantaian massal terhadap rakyat itu.
Pasalnya, Washington DC terus memasok bantuan kepada zionis di tengah eskalasi konflik ini, termasuk bantuan militer.
“Pembantaian mengerikan di Sekolah Osama bin Zaid UNRWA yang menampung ratusan pengungsi… Kami menyerahkan tanggung jawab kepada pemerintah AS dan Presiden Biden sendiri atas serangkaian pembantaian setelah dukungan terbukanya, yang memberanikan Israel dan memberinya lampu hijau untuk melakukan genosida terhadap penduduk kami,” ungkap Hamas dalam sebuah pernyataan, akhir pekan ini.
Editor : Jamaluddin