Gempar, Kakek 76 Tahun di Aceh Nekat Bakar Kantor Dinas Sosial, Mengaku sebagai Korban Konflik

ACEH TIMUR, iNewsPortalAceh.id - Kejadian mengejutkan terjadi di Kabupaten Aceh Timur ketika seorang kakek berusia 76 tahun, RA, diamankan oleh polisi setelah membakar kantor Dinas Sosial setempat.

Kejadian ini terjadi setelah kakek bersama istri dan dua anaknya datang ke kantor pemerintah tersebut untuk menuntut haknya sebagai korban konflik Aceh.

Baca Juga

4 Orang Kakek Tega Hamili Gadis 12 Tahun dengan Modus Uang, Salah Seorang Pelaku Berusia 70 Tahun

Menurut informasi yang beredar, RA sempat terlibat adu mulut dengan staf Dinas Sosial menjelang sore hari sebelum kejadian.

Setelah itu, RA meninggalkan kantor, namun kembali menjelang sore dengan membawa bensin.Tanpa diduga, kakek tersebut nekat membakar pintu depan kantor Dinas Sosial.

“Saat orang di kantor itu tidak ada, dia kembali dan membakar pintu depan terlebih dahulu,” ungkap sumber di Kantor Dinas Sosial Aceh Timur (13/12/2023).

Baca Juga

Tragis, Seorang Kakek Tewas usai Berhubungan Seks dengan PSK Nenek-nenek di Pantai

Kapolres Aceh Timur, AKBP Andy Rahmansyah, menyatakan bahwa pihak kepolisian mengetahui insiden tersebut berdasarkan laporan dari penjaga malam.

Pihak kepolisian segera merespons ke lokasi dan menghubungi pemadam kebakaran. Api berhasil dipadamkan dalam waktu 20 menit.

RA, warga Kecamatan Pantee Bidari, diamankan tidak jauh dari lokasi kejadian.

Baca Juga

Miris, Seorang Kakek 90 Tahun Ditemukan Tewas di Bak Mandi, sempat Minta Dibacakan Yasin ke Anak

Saat ditemui pihak kepolisian, RA mengakui bahwa dirinya melakukan pembakaran kantor Dinas Sosial.

“Keberadaan RA saat ini telah diamankan di Mapolres Aceh Timur untuk dimintai keterangan,” ujar AKBP Andy.

Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif di balik tindakan pembakaran yang dilakukan oleh kakek berusia 76 tahun ini.

Baca Juga

Bejat, Kakek Ini Tega Perkosa Bocah Tetangga Berkali-kali, Aksinya Dipergoki Keluarga Korban

Kejadian ini menunjukkan eskalasi ketegangan terkait isu korban konflik di Aceh, yang perlu ditindaklanjuti dengan penuh kebijaksanaan dan keadilan.

Editor : Jamaluddin