Sadis, Aksi Kereta Api Penuh Penumpang Sengaja Dibakar di Bangladesh Tewaskan 4 Orang

DHAKA, iNewsPortalAceh.id - Aksi pembakaran kereta api penumpang kembali terjadi di Bangladesh, menewaskan sedikitnya empat orang, termasuk seorang anak.

Kereta yang dipenuhi penumpang itu dibakar di daerah Wari, Dhaka, pada Jumat (5/1/2024) malam.

Baca Juga

Stadion H Dimurthala Dibakar Massa, Buntut Ditundanya Laga Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan

Insiden ini diduga kuat terkait dengan pemilihan umum (pemilu) yang akan digelar pada Minggu (7/1/2024).

Partai oposisi memboikot pemilu tersebut atas tuduhan kecurangan yang dilakukan partai berkuasa.

Delapan orang juga terluka dalam pembakaran terhadap Kereta Api Benapole Express yang terjadi sekitar pukul 21.00 waktu setempat itu.

Api menghanguskan empat kompartemen di satu gerbong saat kereta melaju menuju Dhaka.

Kebakaran berhasil dipadamkan setelah 1 jam, melibatkan tujuh unit kendaraan pemadam kebakaran.

“Penyelidikan sedang dilakukan, tapi sepertinya kereta sengaja dibakar,” kata pejabat kepolisian khusus kereta api Bangladesh, Ferdous Ahmed.

Pejabat di kantor kepolisian Wari juga mencurgai adanya sabotase, namun pihaknya baru bisa mengungkap kasus ini setelah penyelidikan rampung.

Pada Desember 2023, demonstran membakar kereta api menewaskan empat orang.

Saat itu kubu oposisi menyerukan aksi mogok nasional untuk mendesak pembatalan pemilu.

Partai oposisi utama, Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), menjadi sponsor boikot pemilu.

Ini merupakan pemboikotan kedua dalam tiga pemilu Bangladesh.

BNP menyebut pemilu tersebut sebagai taktik dari partai berkuasa, Liga Awami, yang dipimpin Perdana Menteri Sheikh Hasina, untuk melanggengkan kekuasaannya.

Jika Liga Awami memenangkan pemilu lagi, Hasina akan memimpin Bangladesh untuk periode keempat berturut-turut.

Hasina juga menolak seruan BNP untuk mengundurkan diri sebagai PM.

Dia menyerahkan kekuasaan pada bulan lalu kepada otoritas yang netral untuk menjalankan pemilu.

Sebaliknya, Hasina menuduh partai oposisi menghasut demonstrasi anti-pemerintah yang berlangsung sejak akhir Oktober 2023.

Editor : Jamaluddin