BANJARMASIN, iNewsPortalAceh.id - Proses rekapitulasi hasil suara Pemilu 2024 tingkat provinsi di Kalimantan Selatan diwarnai interupsi.
Hal ini terjadi setelah saksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kalsel bingung sekaligus terkejut mendengar pengumuman jumlah perolehan suara yang disampaikan KPU Kabupaten Banjar.
Bukan lantaran suara PSI berkurang, melainkan karena jumlahnya menggelembung tinggi.
Saksi PSI lantas menolak adanya kekeliruan data yang diumumkan KPU Banjar tersebut.
Informasi diperoleh, berdasarkan data saksi, suara sah PSI di Kabupaten Banjar, Kalsel sebesar 2.681.
Namun hasil yang tertera di layar dan dibacakan KPU Banjar menyebutkan, suara sah PSI untuk DPR berjumlah 17.693 atau terdapat selisih 15.000 lebih suara.
Selanjutnya saksi PSI menolak hasil rekapitulasi suara tersebut dan menuduh telah sengaja dimanipulasi. PSI meminta perbaikan segera untuk menghindari kesalahan yang dapat merugikan partai.
Sebelumnya, pengamat telematika Roy Suryo menyoroti lonjakan perolehan suara PSI di Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) milik KPU dalam beberapa waktu terakhir.
Dia mengungkap ledakan suara itu diduga akibat mengambil suara tidak sah.
Mantan anggota DPR ini mencontohkan, hasil rekapitulasi suara di TPS 004 Bulakan Cibeber, Cilegon, Banten.
Dari data Sirekap, PSI meraup 69 suara, sedangkan ada 1 suara tidak sah.
"Namun jika dilihat dari foto C hasil yang diunggah di Sirekap kondisi berbeda terlihat. Dalam foto C, hasil suara PSI faktanya tertulis 1 suara, sedangkan suara tidak sah 69," ujar Roy, Senin (4/3/2024).
Kejanggalan ini juga terjadi di beberapa TPS lainnya. Roy mengaku tidak kaget atau merasa aneh mengetahui kejanggalan itu.
Sebagai mantan anggota DPR dua periode, dia menyebut pencurian dan penggelembungan suara juga pernah terjadi pada Pileg 2009 dan 2014.
Editor : Jamaluddin