BIREUEN, iNewsPortalAceh.id -Semenjak Kesepakatan damai antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dinyatakan dalam Kesepakatan Helsinki.
Kesepakatan Helsinki ditandatangani pada 15 Agustus 2005, Kesepakatan ini membuka perdamaian atas konflik GAM selama puluhan tahun yang kini sudah berusia lebih kurang 19 Tahun Aceh damai, Anggaran Otsus setiap tahun di anggarkan oleh pemerintah pusat diduga terkesan hanya segelintir orang yang merasakan nya, hal itu langsung di katakan oleh salah seorang eks GAM yang sekarang ini menjadi pedagang es Bandung di Bireuen, Senin (29/4/2024).
Khairul Anwar yang di sapa (ceceum uteun )warga Pulo Ara Kecamatan Kota Juang, mengatakan semenjak perdamaian saya bersama keluarga untuk bertahan hidup dan untuk kebutuhan sehari-hari harus berdagang Es Bandung, di hari biasa terkadang mendapatkan kan Rp 150,000 perhari bila hari hari tertentu mendapatkan Rp 250,000," ujar nya.
Khairul menambahkan padahal dengan Anggaran Otsus bisa di kelola dengan baik saya rasa tidak mungkin Aceh ini di cap daerah termiskin di Sumatera, begitu juga eks GAM tidak akan susah, kecuali mereka tidak berusaha bangkit, tapi kenyataan nya banyak sekarang eks GAM yang ingin bangkit untuk merubah hidup nya agar lebih baik, tapi tidak punya modal untuk buka usaha kecil mau pun bertani.
Saya secara pribadi sekitar tiga bulan yang lalu berterima kasih kepada salah seorang anggota DPRK Bireuen Zulfikar yang disapa Apayub dia lah yang telah membantu menggantikan gerobak yang sekarang ini saya pakai untuk jualan.
Padahal kalau di pikir-pikir Apayub itu dari partai nasional (Partai Demokrat) tapi sangat perduli sama yang eks GAM ,saat itu Apayub hanya mampir sebentar di tempat saya berjualan, lalu dia bertanya ke saya, kenapa gerobak saya pada keropos ?
Lalu saya jawab, iya lah maklum begini lah nasib kita setelah perdamaian. Menjelang satu bulan setelah itu, Apayub menyampaikan ke saya, insya Allah akan usahakan gerobak, dan gerobak tersebut yang sekarang ini saya pakai untuk jualan es bandung di jalan simpang empat ( simpang Arjun ) Pulo Ara," ucap Khairul.
Khairul mengharapkan kepada pemerintah baik tingkat kabupaten, dan provinsi untuk memikirkan nasib masyarakat dan eks GAM dan memperdulikan nasib kami para pedagang kecil," harap nya.
Editor : Jamaluddin