get app
inews
Aa Text
Read Next : Pantau Titik Operasi Ketupat Seulawah 2025, Kapolres : Mudik Aman, Wisata Nyaman dan Lebaran Tenang

Lagi Harga Tomat Anjlok, Petani di Bener Meriah Alami Kerugian Besar

Rabu, 14 Agustus 2024 | 18:06 WIB
header img
Lagi Harga Tomat Anjlok, Petani di Bener Meriah Alami Kerugian Besar.( Foto. FB Abadi Gayo).

BENER MERIAH, iNewsPortalAceh.id – Petani dan penampung tomat di Kabupaten Bener Meriah kembali menghadapi kerugian besar akibat anjloknya harga tomat di pasaran.

Dalam sepekan terakhir, harga tomat di tingkat petani merosot tajam dari Rp 12.000 per kilogram menjadi hanya Rp 2.000 hingga Rp 2.500 per kilogram.

Fenomena penurunan harga ini bukan pertama kali dialami oleh petani tomat di Bener Meriah.

Hampir setiap tahun, para petani menghadapi situasi serupa yang mengakibatkan mereka harus menanggung beban biaya perawatan dan pupuk yang semakin mahal tanpa adanya jaminan harga jual yang stabil.

Dalam sebuah unggahan di Facebook pada Selasa (13/8/2024), Abadi Gayo menyebutkan bahwa penurunan harga tomat yang drastis ini merupakan penyakit tahunan yang belum juga mendapatkan solusi dari pemerintah.

“Tanpa ada solusi apapun dari pemerintahan, bangun cold storage di Kecamatan Wih Pesam, tidak di fungsikan, malah telah melapuk di telan usia," tulisnya.

Abadi juga menyoroti bahwa seharusnya pemerintah setempat lebih fokus dalam menangani hasil panen yang tidak terserap pasar, termasuk dengan memfungsikan cold storage yang ada.

Suryadi, salah satu penampung tomat di Pasar Induk Bale Atu, Kecamatan Bukit, menjelaskan bahwa rendahnya permintaan pasar menjadi penyebab utama stok tomat yang ditampung dari petani tidak terjual habis.

"Meski permintaan pasar dari luar daerah menurun, kami tetap menampung hasil panen dari sekitar 40 petani binaan dengan total lahan kebun sekitar 20 hektar. Meski resikonya, sebagian tomat yang ditampung membusuk," ujar Suryadi.

Suryadi juga mengharapkan pemerintah daerah untuk menertibkan pedagang pengepul dan memfungsikan Pasar Induk sebagai pusat penampungan hasil panen petani, sehingga dapat mengontrol permainan harga dari pembeli luar daerah.

Ketua Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah (APSMB), Sabardi, turut menyampaikan keprihatinannya.

Ia menyebutkan bahwa kondisi harga yang anjlok ini membuat petani dan penampung kesulitan mengembalikan modal mereka.

“Petani mengeluh karena pupuk mahal, obat-obatan juga mahal, sementara harga tomat saat ini hanya Rp 2.500,” kata Sabardi.

Editor : Jamaluddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut