Pertunjukan Drama 17 Agustus 2024, HUT ke 79 RI Kolosal Laksamana Keumala Hayati di Tampilkan

BANDA ACEH, iNewsPortalAceh.id -Pada hari kemerdekaan HUT RI ke 79 di Aceh setiap tahunnya di peringati dengan momentum yang berbeda.

Setelah mengikuti jalannya upacara 17 Agustus ada pertunjukan sepektakuler yang merupakan sejarah perjuangan aceh di masa penjajahan kolonial belanda dalam pertunjukan drama kolosal laksamana Keumala hayati yang di peran kan oleh sertu koad Windi.

Adapun para pemeran drama kolosal sebanyak 605 orang, yang terdiri dari 419 pria, dan 186 wanita, dari berbagai kesatuan dan dari perguruan tinggi yang berada di kota Banda Aceh dengan rincian sebagai berikut.

Satuan jajaran KODAM Iskandar muda, pangkalan TNI, angkatan laut Sabang,pangkalan TNI angkatan Udara, Sultan Iskandar muda, dan kepolisian daerah Aceh.

Drama kolosal laksamana Keumala hayati juga di ikuti oleh wanita TNI angkatan darat, TNI ANGKATAN UDARA, polwan dan ibu-ibu Persit Kartika chandra kirana cabang IX rindam PD Iskandar muda serta mahasiswa dan mahasiswi yang berada di kota Banda aceh di antaranya universitas Syah Kuala Universitas Islam negeru Ar-raniry Universitas abulyatama Universitas serambi Mekah Universitas Muhammadiyah Akademi keperawatan Kesdam Iskandar muda Dan sanggar profesional buana kota Banda Aceh.

Dan persiapan untuk pertunjukan drama ini kurang lebih satu bulan setengah ujar kaka zapana (pelatih drama laksamana Keumala hayati) Dalam rangka memperingati 17 agustus adalah momentum terpenting atau paling tepat untuk di jadikan suatu pertunjukan yang heroik.

Dan jauh sebelum itu sudah ada kemerdekaan sebelumnya kita pilih dari salah satu nya yaitu Keumala hayati dikarenakan ini berkaitan dengan emantisifasi wanita terhadap global dunia (perkembangan dunia).

Harapan edukasi yang terselip di dalam perform ini momen 17 bagi masyarakat yang memang manfaat dan hikmahnya yang dapat di ambil hikmahnya itu kembali kepada adap jadi ketinggian ilmu itu tidak menjamin adap seseorang jadi adap itu akan menjamin ilmunya, jadi ilmu itu bukan sesuatuhal dampak dari pada keilmuannya.

Editor : Jamaluddin