Bunda Salma Meminta Dukungan Menteri Agama Terkait Pelaksanaan Syariat Islam di Aceh secara Kaffah
Jakarta, PortalAceh.inews.id - Debut perjalanan Politik Hajjah Salmawati SE, MM, atau Bunda Salma dalam mewakili membangun Aceh kian berkilau, sebagai perwakilan Partai Aceh yang duduk di Komisi III Dewan Perwakilan Aceh (DPRA) Kamis Malam menemui Menteri Agama Republik Indonesiq, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, diruangan pertemuan VIP Masjid Istiqal Kamis Malam (31 Juli 2025)
Dalam pertemuan dengan Menteri Agama kabinet Merah Putih, Bunda salma minta dukungan menteri Agama untuk penerapan syariat islam di Aceh agar semakin kaffah.
"Alhamdulillah pertemuan ini saya berterima kasih atas kesempatan yang diberikan bisa bertemua dengan Pak Menteri dan bisa menyampaikan keinginan Masyarakat Aceh dalam pelaksanaan syariat Islam bisa semakin kaffah kedepannya", ujar Bunda Salma kepada PortalAceh.inews.id.
Dalam kesempatan itu, Menteri Agama Prof. Dr. Nasarudin Umar, juga mengapresiasasi terhadap Pemerintahan Aceh dalam beberapa hal di antaranya proses persiapan pelaksanaan Haji yang lalu sangat baik dan bersih.
"Kita memberikan apresiasi yang tinggi kepada Aceh dalam pelaksanaan Haji kemarin yang benar sangat baik dan bersih", ujar Nasaruddin.
Tidak lupa Bunda Salma mohon kesediaan Menteri Agama agar memberikan perhatian khusus terhadap Pondok Pondok Pesantren di Aceh guna meningkatkan kualitas lulusan pesantren sehingga dapat bersinergi dengan Pemerintah kedepannya semakin baik.
Terkait penyampaian informasi Aceh dari Bunda Salma, Menteri Agama Nasarudin Umar sangat berterima kasih dan selain menitipkan salam kepada Masyarakat Aceh dan Kepada Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem), Menteri Agama Indonesia Nasarudin Umar berencana akan mengunjungi Aceh dalam waktu dekat untuk melihat dan menindaklanjuti pertemuan Politik Bunda Salam dengan Menteri Agama Indonesia.
"Insyaallah, secepatnya saya akan melakukan kunjungan kerja ke Aceh dan melalui Bunda Salma saya menitipkan salam kepada Masyarakat Aceh dan juga kepada Gubernur Aceh (Muzakir Manaf).
Editor : Didik ardiansyah