get app
inews
Aa Text
Read Next : Ekspresi Nadiem saat Tangan di Borgol dan Pakai Rompi Kejaksaan Langsung Dibawa ke Mobil Tahanan

Krisis Politik Thailand: PM Dipecat Gara-Gara Telepon Bocor, Thaksin Kabur ke Dubai

Jum'at, 05 September 2025 | 14:30 WIB
header img
Krisis Politik Thailand Imbas Rekaman Telepon Bocor, Parlemen Pilih PM Baru (X)

BANGKOK, iNewsPortalAceh.id - Krisis politik tengah melanda Thailand dalam beberapa hari terakhir setelah rekaman telepon Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dengan PM Kamboja Hun Sen bocor.

Imbas hal tersebut, Mahkamah Konstitusi (MK) Thailand memutuskan memecat Paetongtarn dari jabatan PM karena dianggap tidak menjaga harga diri bangsa. Saat ini parlemen akan memilih PM baru pada Jumat (5/9/2025).

1. PM Baru

Di tengah kekacauan ini, miliarder yang terpolarisasi, Thaksin Shinawatra, berangkat dengan jet pribadinya ke Dubai pada Kamis malam.

Politikus paling berpengaruh di Thailand tersebut meninggalkan partai berkuasa keluarganya, Pheu Thai, yang sedang kacau.

Melansir Reuters, Jumat (5/9/2025), pelarian Thaksin dari Thailand terjadi hanya beberapa hari menjelang putusan pengadilan minggu depan yang dapat memenjarakannya.

Kepergian Thaksin, kekuatan pendorong di balik Pheu Thai, terjadi 6 hari setelah pengadilan memecat putrinya, Paetongtarn Shinawatra, sebagai PM karena pelanggaran etika.

Diketahui, rekaman telepon Paetongtarn dengan PM Kamboja Hun Sen bocor ke publik. Publik Thailand marah karena ia meremehkan militer Thailand saat berusaha mencari solusi untuk masalah di perbatasan.

Paetongtarn telah meminta maaf atas pernyataan itu. Ia berdalih ucapan itu murni teknik negosiasi.

Pemecatan Paetongtarn memicu perebutan kekuasaan dan serangan berani oleh partai pembangkang untuk membentuk pemerintahannya sendiri.

Pheu Thai, yang memenangkan lima dari enam pemilu terakhir, telah berjuang mati-matian untuk menggagalkan tantangan mantan mitra aliansinya, Bhumjaithai.

Bhumjaithai telah meraih dukungan dari kekuatan terbesar di parlemen dengan janji untuk mengadakan pemilu baru dalam waktu empat bulan.

Kekacauan ini telah menempatkan pemimpin Bhumjaithai, Anutin Charnvirakul, di posisi terdepan menjelang pemungutan suara hari Jumat.

Ia membutuhkan dukungan lebih dari separuh anggota majelis rendah untuk menjadi perdana menteri. Koalisinya memiliki 146 anggota parlemen, dan dengan Partai Rakyat memilih untuk tetap menjadi oposisi tetapi menjamin 143 suara, Anutin dapat dengan mudah melewati ambang batas yang dipersyaratkan, yaitu 247 suara.

2. Pertunjukan Terakhir 

Setelah upaya pembubaran parlemen yang gagal untuk menghalangi Anutin, Pheu Thai kembali melakukan upaya terakhir untuk melemahkan aliansinya pada hari Kamis.

Mereka mengumumkan akan mencalonkan mantan jaksa agung berusia 77 tahun, Chaikasem Nitisiri, untuk bersaing dalam pemilihan perdana menteri, dengan janji akan segera mengadakan pemilihan umum dadakan jika terpilih.

Namun, dengan kepergian mendadak Thaksin (76) di tengah krisis di partainya yang dulu dominan, peluang Chaikasem, yang kurang dikenal secara politik, untuk berhasil tampak semakin tipis.

Dalam unggahan semalam di X, Thaksin mengatakan ia telah tiba di Dubai untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

Editor : Jamaluddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut