PKH Terancam Dicabut Gara-Gara Judi Online, Dinsos Pidie Jaya Ungkap Fakta Mengejutkan

PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Gelombang pencabutan bantuan sosial melanda penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Pidie Jaya.
PLT Kepala Dinas Sosial (Dinsos) setempat, Agusmaydi, mengungkap temuan puluhan penerima bantuan yang terjaring sistem deteksi nasional karena terindikasi terlibat judi online.
“Setelah Rakor di Langsa, kami buka aplikasi dari 1–14 September. Hasilnya, puluhan KPM (Keluarga Penerima Manfaat) langsung nonaktif setelah datanya masuk ke e-klus—database nasional yang otomatis memblokir akun yang terkait judi online,” kata Agusmaydi, Minggu (21/9).
Akun Judi Online Jadi Pemicu
Agusmaydi menegaskan, kasus ini bukan sekadar isu. Nomor KK dan NIK penerima bansos yang dipakai untuk mendaftar judi online otomatis terbaca sistem pusat, sehingga bantuan dihentikan tanpa pemberitahuan panjang.
Ironisnya, sebagian besar kasus muncul karena anak remaja anggota keluarga KPM diam-diam bermain judi online, sementara orang tua tak mengetahui aktivitas itu.
“Ada yang orang tuanya sama sekali tidak paham apa itu judi online, tapi datanya tetap terseret,” ujarnya.
Upaya dan Solusi
Dinsos Pidie Jaya kini gencar melakukan sosialisasi langsung ke desa-desa bersama pendamping PKH, mengingat banyak keluarga tidak sadar risikonya.
Untuk mengaktifkan kembali bantuan, keluarga harus menghapus permanen semua akun dan aplikasi judi online, kemudian mengajukan ulang lewat musyawarah desa sebagai usulan baru ke pemerintah pusat.
“Kami terus koordinasi lewat zoom meeting dengan Kementerian Sosial. Prosesnya harus dari awal, tapi kami minta masyarakat bersabar,” tegas Agusmaydi.
Peringatan Keras
Pemerintah daerah mengingatkan, satu akun judi online saja bisa memutus hak bantuan seluruh keluarga.
Dinsos pun mengimbau warga agar menjaga nomor KK dan NIK dari penyalahgunaan, serta mengawasi aktivitas digital anggota keluarga, khususnya remaja.
Kasus ini menjadi alarm keras bahwa judi online tak hanya merugikan finansial, tetapi juga menghantam jaring pengaman sosial ribuan keluarga miskin.
Editor : Jamaluddin