get app
inews
Aa Text
Read Next : Program MBG di Sawang: Layani Ribuan Siswa dengan Menu Sesuai Standar Ahli Gizi

Miris! Hanya Delapan Kilometer dari Kota, Siswa SD di Tapaktuan Belum Pernah Cicipi MBG

Selasa, 14 Oktober 2025 | 14:36 WIB
header img
Miris! Hanya Delapan Kilometer dari Kota, Siswa SD di Tapaktuan Belum Pernah Cicipi MBG.(iNews / Ichdar Ifan).

ACEH SELATAN, iNewsPortalAceh.id – Ironi di tengah program unggulan nasional. Di saat Presiden Prabowo Subianto gencar menggelontorkan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah di seluruh pelosok negeri, ada anak-anak Aceh Selatan yang masih menatap kosong dari kejauhan.

Mereka adalah siswa-siswi SD Negeri Panton Luas, yang berlokasi di Desa Panton Luas, Kecamatan Tapaktuan — hanya delapan kilometer dari pusat kota, namun seolah terpisah oleh nasib dan perhatian pemerintah.

Sekolah kecil ini hanya memiliki 24 siswa dan 13 guru. Namun di balik angka yang kecil itu, tersimpan kisah getir: belum sekalipun mereka mencicipi makanan bergizi gratis yang dijanjikan negara.

Kepala Sekolah Suwarti, S.Pd SD, menuturkan dengan nada getir bahwa hingga kini tak satu pun menu MBG mampir ke sekolahnya. Anak-anak, katanya, terpaksa membawa bekal seadanya dari rumah.

“Memang siswa kami tidak banyak, Pak. Tapi anak-anak ingin sekali merasakan makanan bergizi gratis seperti sekolah lain,” ujarnya pelan, matanya berkaca-kaca, Selasa (14/10/2025).

Ia mengaku sudah berulang kali menyampaikan keluhan ke dinas terkait.

Bahkan, dengan nada realistis, Suwarti mengusulkan agar pengiriman makanan bisa dilakukan menggunakan becak desa, bukan kendaraan logistik besar yang sering dijadikan alasan “tidak bisa masuk”.

“Kalau mobil sulit menjangkau, bisa pakai becak saja, di sini banyak becak. Asal anak-anak bisa ikut makan program nasional itu,” katanya lirih.

Namun hingga Oktober 2025, semua masih sebatas janji. Tidak ada nasi bergizi, tidak ada telur rebus, tidak ada susu kotak.

Yang tersisa hanya bekal nasi dingin dan harapan hangat yang terus dijaga para guru. Suara harapan bahkan datang dari Raudatul Syakira, siswi kelas 5 SD yang polos namun tajam kata-katanya.

“Kami ingin sekali makan makanan bergizi gratis, seperti sekolah-sekolah lain. Tolong ya Pak Presiden, kami juga ingin sehat,” ucapnya menatap langit dengan senyum kecil.

Ironinya, sekolah-sekolah di pusat kota Tapaktuan justru sudah menikmati menu MBG setiap pekan.

Foto-foto anak sekolah menikmati lauk ayam dan susu beredar di media sosial, sementara anak-anak di Panton Luas hanya bisa melihatnya lewat layar ponsel guru.

Program yang mestinya menyentuh seluruh anak bangsa tanpa kecuali, kini justru menimbulkan jurang baru: antara yang “terjangkau mobil logistik” dan yang tidak.

Editor : Jamaluddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut