get app
inews
Aa Text
Read Next : BREAKING NEWS Bupati Pidie Jaya Angkat Tangan Menyerah Tidak Mampu Tangani Penanggulangan Banjir

Pasca Banjir Bandang Pidie Jaya: Kendaraan Terkubur Lumpur, hanya Tinggal Baju di Badan

Senin, 01 Desember 2025 | 10:16 WIB
header img
enampakan puluhan motor dan mobil terkubur lumpur usai banjir surut di Pidie Jaya Aceh. (Foto: Threads)

PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id — Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, mulai berangsur surut sejak Sabtu (29/11/2025). Namun, surutnya air justru mengungkap pemandangan pilu: endapan lumpur tebal setinggi hingga 2 meter yang mengubur segalanya, dari rumah warga hingga puluhan kendaraan.

Parahnya bencana tampak jelas dari penampakan puluhan motor dan mobil yang terkubur lumpur. Setelah air surut, deretan kendaraan ini menjadi monumen betapa dahsyatnya terjangan air.

"Kondisi pascabanjir motor dan mobil terkubur lumpur di Pidie Jaya, Aceh," tulis akun Threads @jkt.fyp (dikutip Senin, 1/12/2025).

Unggahan tersebut menunjukkan jalan dan pekarangan rumah yang berubah menjadi lautan lumpur. Hanya terlihat bagian kaca spion motor atau kap mobil yang menyembul dari timbunan lumpur, menggambarkan kerusakan material yang sangat besar.

Bencana banjir Aceh ini meninggalkan luka mendalam bagi warga. Salah seorang korban di Desa Meunasah Bie, Syarifah, mengungkapkan keputusasaannya karena kehilangan hampir seluruh harta benda.

“Tidak ada lagi apa-apa, hanya tinggal baju di badan,” tutur Syarifah, yang rumahnya kini tertimbun lumpur tebal.

Hal serupa dialami Fitri Yanti yang hanya sempat menyelamatkan diri ke lantai dua rumah tetangga. Rumahnya kini sulit diakses karena tertimbun lumpur setebal 2 hingga 4 meter. Nazarina bahkan mengaku sudah lima hari tidak mandi dan tidak memiliki pakaian layak pakai karena rumahnya juga tertimbun.

Lima hari pascabencana, kondisi warga di beberapa titik, terutama di Desa Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, masih sangat memprihatinkan. Banyak korban masih mengenakan pakaian kotor bekas terjangan banjir karena tidak memiliki ganti.

Sementara akses air bersih sangat terbatas, memaksa warga mencuci pakaian yang terselamatkan dengan air bekas genangan lumpur.

Di Simpang Tiga Meureudu dan area terdampak lainnya sangat membutuhkan bantuan segera, terutama makanan, perlengkapan bayi (pampers), serta tambahan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan lumpur.

Upaya gotong royong warga untuk membersihkan desa tetap terlihat, namun prosesnya terhambat kondisi medan. Akses jalan menuju desa-desa terdampak masih tertimbun lumpur tebal.

Kondisi ini membuat kendaraan roda dua maupun roda empat sulit masuk, sehingga distribusi bantuan logistik menjadi terhambat dan korban hanya bisa bertahan dengan apa yang tersisa, menunggu uluran tangan dermawan.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut