ACEH TENGGARA, iNews.id - Menjelang pelaksanaan hari raya Idul Adha 1443 Hijriyah, wilayah Kabupaten Aceh Tenggara Kota Kutacane sejak Sabtu (9/7/2022) mulai subuh tadi dikepung asap.
Asap terlihat mengepul hampir dari seluruh penjuru, setiap desa, bahkan bersumber hampir dari setiap rumah warga.
Namun asap ini bukan asap dari kebakaran lahan atau hutan. Asap yang mengepul dari penjuru wilayah Aceh Tenggara ini berasal dari aktivitas warga yaitu mekhikhis/melemang.
Ya, melemang memang sudah menjadi tradisi warga Aceh Tenggara, untuk menyambut hari-hari besar keagamaan, seperti Isra Mi’raj, Ramadan hingga penyambutan Lebaran.
"Bagi warga, kalau tidak melemang dalam penyambutan hari besar Islam terutama pada Lebaran Idul Adha ini terasa kurang meriah. Ini sudah menjadi tradisi yang turun temurun," kata Muhammad Kasbudi, pemilik usaha dagang UD.
Iban Nakan Kepel salah satu tempat pembuatan lemang di Desa Perapat Timur Titi Panjang Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara, Sabtu (9/7/2022). Lemang yang dimasak lanjutnya, tidak hanya disantap sendiri.
Namun akan dibagikan kepada tetangga dan tamu-tamu yang datang ke rumah pada saat lebaran. "Lemang juga akan disantap bersama di mesjid atau musala.
Tradisi inilah yang dapat mempererat tali silaturrahmi antara masyarakat," ucapnya.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait