BIREUN, iNewsPortalAceh.id - Dalam rangka meminimalisir permainan judi online dimuka umum dan peredaran narkoba di Kabupaten Bireuen, Dinas Syariat Islam akan melaksanakan kerjasama dengan Himpunan Ulama Dayah (HUDA), KNPI dan Karang Taruna untuk melatih Tenaga Kader Dakwah (TKD) dalam waktu dekat.
Kerjasama tersebut akan dituangkan dalam kesepakatan bersama (MOU). Rapat perdana membahas butir-butir MOU berlangsung Senin 5 Oktober 2022 di Op Room Dinas Syariat Islam Kabupaten Bireuen.
Masing-masing delegasi menawarkan dukungan yang kuat sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi.
Rapat yang sangat alot berlangsung selama 3 jam dipimpin oleh Kepala Dinas Syariat Kabupaten Bireuen Anwar, S.Ag, M.A.P, hadir juga ketua HUDA Kabupaten Bireuen Tgk.Nasruddin Juddon (Abi Nas Jeunieb) serta sejumlah pengurus HUDA, dari utusan KNPI diwakili oleh Sekretaris juga pengurus lainnya, dari Karang Taruna hadir Murdani sebagai ketua Karang Taruna Kabupaten Bireuen.
Kepala Dinas Syariat Islam Bireuen, Anwar, menyebutkan kegiatan pelatihan TKD akan dilaksanakan di empat lokasi dengan jumlah peserta masing-masing lokasi 100 orang dengan total 400 peserta.
Peserta berasal dari para pemuda dan pemudi dari desa-desa dari 17 kecamatan dalam Kabupaten Bireuen.
Kegiatan akan dilaksanakan selama 2 hari diharapkan nantinya para peserta menjadi motifator gerakan dakwah di desa-desa khususnya dalam pemberantasan judi online di tempat umum dan peredaran narkoba yang semakin memprihatinkan.
Sesuai kurikulum TKD yang diterapkan oleh HUDA para peserta akan dibekali pengetahuan agama khususnya fardhu ain, pemahaman ahllussunnah waljamaah, anak-anak muda agar memiliki moral baik, dengan bekal ilmu agama yang kuat. akan dibekali cara membuat Forum Discussion Group (FGD)
"Dengan dasar ini generasi yang akan datang akan mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam hal pengambilan keputusan," jelasnya.
Nantinya, tambah Anwar, sebanyak 400 peserta tenaga kader dakwah yang terdiri dari remaja mesjid, anggota karang taruna, lembaga kepemudaan gampong, OKP (organisasi kepemudaan) akan mendapatkan pembekalan dari sejumlah narasumber seperti ulama dayah, akademisi, BNNK, Polres serta praktisi hukum.
Kita tidak memilih santri sebagai peserta, lebih memgutamakan peserta dari anak muda lepas, pemain game online dan pembinaan untuk membentuk kesadaran bagi pemakai nakoba.
Harapan kita para peserta nantinya jadi informan dalam pemberantasan kemaksiatan dalam masyarakat.
Sementara itu Ketua HUDA, Nasruddin Judon, menyarankan agar kegiatan dimaksud juga melibatkan unsur pemuda gampong yang butuh banyak bimbingan.
"Kalau melibatkan santri sepertinya sudah cukup mendapat bimbingan dari pendidikan mereka menuntut ilmu, sedangkan anak muda di gampong lebih membutuhkan agar terbinanya generasi penerus yang baik," ungkap Abi Nas Jeunib.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait