Dahulu kala, Pulau Rubiah adalah tempat karantina bagi jemaah haji. Hal itu terjadi pada zaman kolonial Belanda.
Bukti Pulau Rubiah sebagai tempat karantina haji masih terlihat dari sisa dua bangunan yang berdiri.
Nama Rubiah diambil dari nama tokoh Aceh Cut Nyak Rubiah.
Istri dari Teuku Ibrahim itu salah satu yang mengenalkan ajaran Islam ke Aceh.
Hingga akhir hayatnya, Cut Nyak Rubiah tinggal di Pulau Rubiah bersama para santrinya.
Makam Cut Nyak Rubiah bisa ditemukan di pulau tersebut.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait