ACEH TENGGARA, iNewsPortalAceh.id - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa sebagian dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) yang dimiliki Aceh Tenggara (Agara) sudah difokuskan untuk mempercepat penurunan angka prevalensi stunting.
Menanggapi hal ini, Dewan Pakar LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Aceh Tenggara, Khairul kepada iNews.id, pada Selasa (23/5/2023), mengatakan tentang bagaimana mau menurunkan angka prevalensi stunting di Agara sedangkan masih banyaknya Balai Penyuluhan KB di Kecamatan tidak berjalan dan tutup, bahkan baru di fungsikan saat adanya kegiatan saja.
Namun realitanya sebut khairul, dengan dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) sebesar Rp. 8,5 Miliar pada tahun 2022 lalu namun masih belum optimal dengan tidak berjalannya Balai Penyuluhan KB di 13 Kecamatan pada wilayah Aceh Tenggara.
Menurut Khairul, seharusnya Balai Penyuluhan KB di Kecamatan pada wilayah Aceh Tenggara, baik petugas dan Kepala UPDT di masing-masing kecamatan harus hadir di setiap jam kerja, jangan hanya sewaktu adanya kegiatan saja.
"Dengan besarnya anggaran dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) sebesar Rp8,5 Miliar pada tahun 2022 Lalu diduga berbau korupsi, kerena angka prevalensi stunting di Aceh Tenggara semakin meningkat." ujar Khairul.
"Kalau masih seperti ini cara kerja petugas BKKBN Aceh Tenggara, walau sebesar apapun dana yanng di kucurkan oleh pemerintah pusat, angka stunting tidak akan menurun," ungkap Khairul.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh Tenggara, Budi Afrijal, SKM, M.KM., saat di konfimasi via whatsapp hingga berita ini dirilis belum diperoleh keterangan apapun terkait dana BOKB pada tahun 2022.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait