Bayi Baru Lahir Meninggal Dunia di RSUD Pidie Jaya, Direktur Sampaikan Belasungkawa dan Minta Maaf

jamalpangwa
Bayi Baru Lahir Meninggal Dunia di RSUD Pidie Jaya, Direktur Sampaikan Belasungkawa dan Minta Maaf Kepada Keluarga Korban.(iNews/ Jamalpangwa).

PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id - Bayi berumur satu hari anak dari pasang Suwardi (32) dan Hayatun Rahmi (26) warga Desa Pulo Ulim, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie Jaya pada Rabu 24 Mei 2023 lalu sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

"Pertama sekali saya mewakili teman- teman di rumah sakit terutama petugas Neoanatal intensif care unit RSUD Pidie Jaya atau NICU menyampai berlangsungkawa atas meninggalnya satu orang bayi yang baru berusia 1 hari," ungkap Direktur RSUD Pidie Jaya, dr Fajriman. Sp.S. MSi.Med, Pada Kamis 25 Mei 2023 melalui rilisnya yang di bagikan kepada awak media.

Selain itu, Fajriman, juga meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat Pidie Jaya atas kejadian meninggal dunia bayi yang baru di lahirkan di RSUD Pidie Jaya tersebut.

"Kemudian kami juga memohon maaf kepada keluarga, masyarakat atas kejadian ini, semoga kasus ini menjadi pelajaran terbaik bagi pihak pemberi pelayanan publik terlebih Rumah Sakit yang selalu berhubungan dengan keselamatan pasien dan kenyamanan petugas menjadi prioritas pelayanan," imbuh Fajriman.

Selanjutnya Fajriman juga mengucapkan terima kasih kepada awak media karena telah memberikan informasi kejadian tersebut.

"Berikutnya kami juga nengucapkan terimkasih banyak kepada teman-teman media, masyarakat yang telah melakukan sebuah kontrol sosial yang tentunya pasti punya tujuan yang sama yaitu untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal untuk masyarakat," terang dia.

Menyikapi pemberitaan yang beredar di media sosial tentang meninggalnya seorang bayi di ruang NICU RSUD Pidie Jaya, Direktur RSUD Pidie Jaya, dr Fajriman. Sp.S. MSi.Med, menjelaskan pada Rabu 24 Mai 2023 bayi dilahirkan melalui operasi atau seksio caesarea (SC).

Dikarenakan sudah mengalami tanda melahirkan dari seorang ibu walaupun tidak cukup bulan atau prematur operasinya berjalan lancar dan berhasil melahirkan seorang bayi laki-laki dengan pernapasannya spontan walaupun prematur dan berat badan 2,6 kg.

Lebih lanjut kata Fajriman, Dokter anak yang menangani bayi tersebut sudah melakukan visite dua kali pagi dan sore, saat itu kondisi bayi masih stabil, kemudian pada pukul 19.00 WIB masih pada hari yang sama terjadi perburukan dimana bayi sulit bernapas.

Dengan kondisi seperti ini petugas NICU melaporkan ke dokter yang merawat tentang kondisi pasien, dan hasil konsul dengan dokter yang merawat di intruksikan coba koordinasi dengan Rumah Sakit lain atas kesiapan mereka menangani pasien neonatus atau bayi emergensi.

Ternyata hasil koordinasi, alat seperti continuous possitive airway pressure atau CIPAP untuk menunjang penanganan bayi emergensi semuanya terpakai dengan pasien emergensi lain.

"Sambil menunggu konfirmasi dari rumah sakit yang mumpuni penanganan pasien bayi emergensi, petugas NICU RSUD Pidie Jaya tetap melakukan resusitasi jantung paru atau RJP secara manual, dilihat kondisi semakin memburuk, dokter yang manangani mengintruksikan kembali ke petugas NICU untuk konsul tim emergensi Rumah Sakit Pidie Jaya," jelasnya Fajriman.

Namun setibanya tim emergensi, kondisi pasien sudah tidak mungkin tertolong lagi. Jadi kemungkinan besar bayi tersebut meninggal karena asfiksia berat atau gagal pernapasan secara adekuat.

"Sekali lagi mohon maaf yang sebesar- besar nya, kondisi ini akan menjadi pelajaran sangat berharga bagi semua petugas kami, Kami juga berharap dukungan dari masyarakat terutama keluarga pasien supaya petugas dapat berkerja secara maksimal, berkoordinasi dengan cara yang baik, semua kondisi ini sudah di jelaskan kepada keluarga, namun seringnya berganti-ganti keluarga yang datang mendampingi pasien, maka terjadilah informasi yang terputus antara keluarga dan pemberi layanan,"kata Fajriman.

Fajriman selaku Direktur RSUD Pidie Jaya juga akan memanggil dokter dan petugas yang menangani kasus tersebut untuk menjelaskan lebih detail secara klinis sehingga pasien bisa meninggal.

"Saya juga mengucapkan terimakasih banyak kepada semua petugas kesehatan RSUD Pidie Jaya, dengan segala kelebihan dan kekurangan kita semua pasti ingin melihat pasien yang kita rawat dapat sembuh dengan sempurna, namun Allah sudah berkehendak lain," tutup Fajriman.

Editor : Jamaluddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network