ACEH TENGGARA, iNewsPortalAceh.id - Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) mendapat penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Pratama tahun 2023 dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Penghargaan itu disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang akrab disapa Bintang Puspa Yoga.
Penghargaan itu diberikan secara zoom meeting atau virtual di ruang kerja Pj Bupati Aceh Tenggara yang dihadiri oleh Kadis PPKB Agara, Budi Afrizal SKM MAP bersama Kepala OPD lainnya di Aceh Tenggara, pada Sabtu (22/7/2023) lalu.
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tenggara Drs Syakir MSi didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Aceh Tenggara, Budi Afrizal SKM MKM, mengucapkan terima kasih kepada para OPD yang ikut berperan serta dalam meraih penghargaan KLA Kategori Pratama serta kedepannya Pj Bupati Aceh Tenggara berkomitmen untuk lebih meningkatkan pencapaian KLA.
Drs Syakir mengatakan, banyak yang harus kita benahi dan siapkan seperti fasilitas -fasilitas ramah anak. Misalnya, ruang bermain ramah anak, sekolah ramah anak, masjid ramah anak dan puskesmas ramah anak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Budi Afrizal SKM MKM menambahkan, penghargaan itu diberikan oleh Menteri PPPA atas predikat yang diraih oleh Dinas PPKB terhadap pelayanan hak anak.
“Terdapat 6 poin yang menjadi penilaian kementerian PPPA atas capaian predikat pelayanan terhadap hak anak,” ungkapnya saat ditemui diruangkerjanya, pada Rabu (26/7/2023).
Dijelaskannya, poin yang menjadi penilaian meliputi Kelembagaan, Perlindungan Khusus, Pendidikan Pemanfaat Waktu Luang dan Kegiatan Budidaya, Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif dan Hak Sipil Kebebasan.
Budi Afrizal juga menjelaskan, predikat yang dicapai oleh DPPKB Aceh Tenggara merupakan tingkat Pratama. “Karena itu untuk mempertahankan predikat tersebut, kami mengimbau seluruh stakeholder secara berkesinambungan ikut berperan dalam Kota Layak Anak,” harapnya.
“Terutama pada pengawasan terhadap anak, dimana kasus kekerasan terhadap anak di Aceh Tenggara masih tinggi, peran pengawasan orangtua, masyarakat dan guru itu sangat penting untuk mencegah kekerasan terhadap anak,” pungkas Budi.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait