BIREUN, iNews.id - Kasus penculikan yang berujung pada penganiayaan dan akhirnya pembunuhan seorang pemuda Aceh yang merantau ke Jakarta telah menarik perhatian khusus dari masyarakat Aceh.
Beberapa tokoh dan orang yang merasa berduka telah datang mengunjungi rumah duka di Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireun pada hari Senin (28/08/2023).
Fauziah, ibu kandung korban mengharapkan keseriusan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi untuk memastikan keadilan hukum terhadap kematian anaknya yang disebabkan oleh oknum anggota TNI dari Paspampres.
"Pelaku harus dihukum mati karena telah dengan sengaja merenggut nyawa anak saya melalui ancaman, penganiayaan, dan akhirnya pembunuhan," tegas Fauzia.
"Adalah sangat menyedihkan mendengar bahwa anak saya memohon bantuan agar dikirimkan uang sebesar Rp50 juta di tengah suara pukulan dan tangis kesakitan, demi menyelamatkan nyawanya yang terancam. Namun, di mana kami bisa mendapatkan uang sejumlah itu dengan cepat ketika kami tidak memiliki sumber daya finansial? Saya juga telah meminta agar anak saya tidak dipukuli dan saya akan mencari uang tersebut secepat mungkin," tambahnya.
Dalam suasana kesedihan, Fauziah berharap agar semua pihak mendukung upaya penegakan hukum dan keadilan terkait pembunuhan putranya, Imam Masykur (25). Ia juga meminta agar tahapan proses penyelidikan hukum dilakukan secara terbuka dan transparan kepada masyarakat.
"Itu adalah permintaan saya," tegasnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait
