PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id - Kisah Pilu warga Kabupaten Pidie Jaya, Aceh di tengah kerasnya kehidupan saat ini, seorang pria tangguh bernama Mustafa (37) memilih untuk menjadi tukang tambal ban demi menghidupi keluarganya.
Kisah Mustafa, yang berdomisili di Desa Beurawang, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh ini menjadi contoh nyata bagaimana keteguhan hati dan kerja keras bisa menjadi solusi untuk menghadapi berbagai tantangan hidup.
Mustafa, yang sebelumnya bekerja sebagai Kuli bangunan dan tukang angkat pasir sepuluh tahun yang lalu, terpaksa mencari cara lain untuk mendapatkan penghasilan yang cukup untuk keluarganya.
Dengan modal seadanya, Mustafa memberanikan diri membuka usaha tambal ban di pinggir jalan yang ramai dilalui kendaraan, tepatnya didepan Mesjid Tgk Di Pucok Krueng Beuracan.
"Saya harus terus berjuang demi istri dan dua anak saya. Tidak ada pilihan lain selain bekerja keras," ujar Mustafa.
Ketika ditemui di tempat usahanya yang sederhana.
Setiap hari, dari pagi hingga malam, Mustafa melayani para pengendara yang membutuhkan jasa tambal ban.
Dalam kondisi cuaca apapun, ia tetap setia menunggu pelanggan dengan senyuman yang tidak pernah pudar.
Keuletannya berbuah manis, usahanya mulai dikenal dan banyak pelanggan yang puas dengan pelayanannya.
"Tidak mudah memang, tapi saya merasa bangga bisa mandiri dan tidak bergantung pada orang lain," tambahnya.
Mustafa juga mengaku sering berbagi cerita dan motivasi dengan pelanggan yang mampir, sehingga banyak yang menghargai kerja kerasnya.
Dari hasil jerih payahnya sebagai tukang tambal ban, Mustafa mampu menghidupi keluarganya, bahkan menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang yang lebih tinggi darinya.
Sang istrinya pun bernama Linda (32), juga sangat mendukung usaha Mustafa.
"Kami bangga dengan apa yang dicapai suami saya. Dia adalah sosok pahlawan bagi keluarga kami," ungkap Linda.
Kisah Mustafa menunjukkan bahwa dengan kemauan keras dan kerja keras, tantangan apapun bisa dihadapi.
Ia menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup.
Dalam waktu dekat, Mustafa berharap bisa mengembangkan usahanya lebih besar lagi.
Ia bercita-cita membuka bengkel kecil yang tidak hanya menyediakan jasa tambal ban, tetapi juga perbaikan motor dan mobil.
"Semoga saya bisa terus bekerja dan memberikan yang terbaik untuk keluarga saya," pungkasnya penuh harap.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait