PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id - Seperti di ketahui bersama bahwa Kabupaten Pidie Jaya, Aceh memiliki luas lahan sawah mencapai 8.818 hektar lebih saat ini. musim tanam gadu kali ini menargetkan luas area tanam 6.378 hektar lebih.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie Jaya, Drh.Muzakkir menyebutkan bahwa pihaknya kali ini di berikan jatah target tanam gadu oleh pemerinta Aceh seluas 6.378 hektar atau 72 persen dari luas lahan yang ada.
"Kita MT gaduh tahun 2024 ini dengan Target tanam gadu 6.378 hektar lebih, sesuai dengan arahan yang di berikan oleh pemerintah Aceh, atau 72 persen dari luas lahan yang ada saat ini," jelas Muzakkir pada Jumat 19 Juli 2024.
Namun saat ini menurut dia, data bahwa capaian atau realisasi dari tanaman gadu padi hingga tanggal 19 Juli 2024 sudah mencapai 3.916 hektar lebih atau sekitar 61 persen teralisasi penanaman.
"Meskipun kita capaian sudah mencapai 61 persen penanamannya dari target, luas tanam akan terus berlangsung sampai nanti akhir bulan Juli 2024 ini," terangnya.
Muzakkir berharap dengan perkiraannya bahwa akhir bulan Juli 2024 penanaman masa tanam gadu akan selasai dengan target akan terpenuhi.
"kita upayakan penanaman gadu kali ini melebihi dari target nantinya, Insyah Allah karena dengan adanya upaya khusus yang kita berikan kepada petani," imbuh Muzakkir.
Dimana para pihak dinas saat ini telah mendata daerah- daerah yang ada sumber air, maka akan di berikan pompa air melalui kelompok tani (Poktan).
"Pompa air terhadap daerah yang ada sumber air, seperti daerah Drien Tujoh Bandar Dua, ada sumber air, Bandar Baru, Trienggadeng, Pante Raja dan Ulim," ungkap dia.
Tahun 2024 ini ada pompa air yang di bantu 31 unit untuk Poktan dari kementerian pertanian, dan juga handtraktor yang juga merupakan bantuan dari kementerian sekitar 15 unit untuk Poktan.
"Bantuan itu sebagian dari pada pengaruh kekeringan besar dan antisipasi dari kementrian bantuan pompa air, di arahkan untuk daerah tandas hujan, yang distribusi air nya terhambat," kata Muzakkir.
Selain itu, saat ini di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh data dari Dinas Pertanian dan Pangannya bahwa ada lahan 830 hektar tak dilakukan penanaman padi di musim gaduh.
"Data 830 hektar yang tak tanam padi, karena ada proyek tebing sungai antara lain penguatan tebing sungai Teupin raya dari balai wilayah sungai sumatera, kedua memang ada lahan tandas hujan karena tak ada sumber air," tegasnya.
Sedangkan lahan lainnya semua produktif penanaman padi, rata-rata umur padi seperti di Kecamatan Trieggadeng sudah 45 hari setelah tanam, Meureudu 10 sampai 15 hari, Bandar Dua padi sudah berumur sekitar 60 sampai 70 hari.
Sedangkan untuk antisapasi gangguan hama tikus saat ini Dinas Pertanian dan Pangan ikut juga memberikan racun tikus kepada petani yang membutuhkan.
"Hama tikus kita berikan racun tikus, maka siapa yang membutuhkan silahkan laporkan ke BPP kecamatan masing-masing,Antisiapasi dari dinas memberikan racun tikus kepada petani, melalui operator BPP kecamatan masing-masing," tutup Muzakkir.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait