ACEH BARAT, iNewsPortalAceh.id – Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP-WH) Kabupaten Aceh Barat membantah informasi yang menyebutkan bahwa peran penegakkan syariat Islam di Aceh Barat lemah.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang, Satpol PP-WH Aceh Barat, Lazuan dalam press release pada Jumat (13/12/2024), yang menanggapi pemberitaan di media tersebut tidak berimbang.
"Cukup disayangkan statement dari SWI dalam berita tersebut tidak berimbang. Makna kata lemahnya peran tersebut dapat kami sebut sebagai bentuk Opini yang tidak memiliki dasar informasi yang jelas," kata Lazuan.
Menurut Lazuan, ditudingkan lembaga jurnalis tersebut. Dirinya menyebut kinerja personel sudah sangat baik selama ini dan selalu melakukan patroli ke semua tempat.
“Kinerja pengawasan syariat islam dalam bentuk patroli pengawasan bisa mencapai 720 Kinerja dalam satu bulan kerja diantaranya 240 kinerja pengawasan tertib Magrib dan setahunnya 8.640 kinerja pengawasan 2.880 Kinerja pengawasan tertib magrib dalam satu tahunnya,” jelasnya.
Dirinya mempertanyakan cafe mana yang masih didapati pasangan muda mudi non muhrim yang bebas bermesraan.
WH sendiri sudah menertibkan 8 café di tahun 2023 dan 2024 agar menghindari hal demikian dan sesuai dengan kearifan lokal yang ada di Aceh Barat.
Lazuan mengakui pada bidangnya tersebut mengalami keterbatasan personel. Walau ragam kritik dan ada upaya menjatuhkan sekalipun. Instansi tersebut tetap berupaya bekerja secara maksimal.
“Kita menyediakan aplikasi berbasis web untuk pengaduan Masyarakat yaitu www.simantralimasila.acehbaratkab.go.id juga kami menyediakan hotline kami di nomor aduan 08116848882 dan juga kami menerima pengaduan langsung di Pusat Pelayanan Terpadu Satpol PP WH,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Aceh Barat, Teuku Fadli, memberi penilaian negatif akan kinerja Wilayatul Hisbah atau Polisi Syariah dalam penegakan syariat Islam.
Dimana banyak aktivitas masih berlangsung kala sudah memasuki waktu magrib hingga pasangan non muhrim bermesraan tanpa teguran.
"Banyak juga di lokasi wisata masih ada orang berpasangan yang bukan mahram duduk bermesraan, itu bukanlah syariat Islam yang kita dambakan di kota Meulaboh ini," ungkapnya.
Pihaknya menaruh kekecewaan terhadap kurangnya pengawasan Satpol PP dan WH dalam mendukung Penegakan Syariat Islam di pusat usaha kecil menengah dan lokasi wisata setempat.
Seharusnya di waktu yang tertentu seperti memasuki jadwal shalat magrib untuk ditingkatkan patrol.
Editor : Jamaluddin