Imam Besar Masjid Al Aqsa Menyampaikan Pesan Idul Fitri untuk Seluruh Umat Islam Dunia

Anton Suhartono
Imam Besar Masjid Al Aqsa Syekh Ekrima Sabri menyampaikan pesan Idul Fitri 1446 H bagi umat Islam di seluruh dunia (Foto: AP)

YERUSALEM, iNewsPortalAceh.id - Imam Besar Masjid Al Aqsa Syekh Ekrima Sabri menyampaikan pesan Idul Fitri kepada seluruh umat Islam di dunia, Minggu (30/3/2025).

Palestina dan negara-negara Arab merayakan Idul Fitri 1446 H pada Minggu.

Syekh Ekrima menyerukan kepada umat Islam untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina yang sedang berjuang melawan kejahatan Israel.

Dia menyoroti praktik genosida yang dilakukan di Jalur Gaza serta agresi militer Israel di Tepi Barat.

"Sementara masyarakat merayakan Hari Raya tersebut, rakyat Palestina terus menanggung kepedihan dan kesedihan," kata Syekh Ekrima, dalam pesannya, seperti dikutip dari Anadolu.

"Idul Fitri ini datang saat darah masih tertumpah, dan Al Aqsa masih terkepung di bawah pengaruh penjajah," ujarnya, lagi.

Israel, lanjut Syekh Ekrima, telah merenggut kebahagiaan anak-anak Gaza selama lebih dari 1,5 tahun. Mereka terpaksa menjalani Idul Fitri dalam kondisi kelaparan, terserang penyakit, dan keputusasaan.

Dia juga menyoroti upaya Israel untuk mengisolasi Yerusalem oleh Israel dengan melarang Muslim untuk memasuki kompleks Masjid Al Aqsa guna menjalankan kewajiban Islam.

Israel melakukan upaya intensif untuk meyahudisasi Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al Aqsa, melalui berbagai cara, seperti perluasan permukiman ilegal serta pengusiran warga Palestina.

“Situasi mengerikan di Tepi Barat yang diduduki, yang menderita akibat kehancuran dan pengepungan terus-menerus, memperburuk kesulitan yang dihadapi warga Palestina,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, berjumlah sekitar 9.500 orang, mengalami penyiksaan, pengabaian, serta tak mendapat perawatan medis sebagaimana semestinya.

Kondisi tersebut mengakibatkan banyak kematian. Militer Israel kembali melancarkan serangan ke Gaza sejak 18 Maret, menandai runtuhnya gencatan senjata tahap pertama yang berlangsung sejak 19 Januari.

Serangan militer Zionis tersebut hingga kini telah menewaskan lebih dari 920 orang dan melukai lebih dari 2.000 lainnya.

Secara total, lebih dari 50.200 warga Palestina tewas sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023.

Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu dan lebih dari 114.000 orang luka.

Editor : Jamaluddin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network