PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Dunia pendidikan kembali tercoreng. Seorang siswa SMP Negeri 1 Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, berinisial MBF, harus menjalani perawatan intensif di RSUD Pidie Jaya setelah diduga dianiaya oleh oknum guru olahraga berinisial B.
Peristiwa tersebut diduga terjadi pada Selasa, 19 Agustus 2025, di lingkungan sekolah. Berdasarkan keterangan keluarga, korban mengalami pendarahan serius di bagian telinga akibat pukulan keras yang diarahkan oleh sang guru.
Hingga kini, kondisi MBF masih dalam pengawasan ketat tim medis.
Fakhri, ayah korban, mengaku terpukul dengan insiden yang menimpa anaknya. Ia menyebut tindakan pelaku sama sekali tidak bisa diterima.
“Kami menyesalkan kekerasan ini. Anak saya jadi korban, dan kami ingin kasus ini ditindaklanjuti sesuai hukum,” tegasnya.
Pihak keluarga telah resmi melaporkan kasus tersebut ke kepolisian untuk diproses secara hukum.
*** Pihak Sekolah Akui Insiden ***
Plt Kepala SMPN 1 Bandar Baru, Safrizal, membenarkan adanya tindak kekerasan oleh guru terhadap siswanya. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan keluarga korban.
“Alhamdulillah, sampai hari ini komunikasi dengan keluarga korban selalu terbuka. Bahkan sudah ada titik temu menuju perdamaian,” ujarnya.
Meski begitu, Safrizal menegaskan dirinya tidak menyaksikan langsung detik-detik kejadian pemukulan tersebut.
***Dinas Pendidikan Janji Tindak Tegas***
Kasus ini juga mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan Pidie Jaya.
Plt Kabid Dikdas, Fadli, M.Pd, menilai tindakan guru tersebut tidak bisa ditoleransi.
“Seorang guru seharusnya jadi teladan, bukan pelaku kekerasan. Ini pelanggaran serius,” ujarnya.
Fadli memastikan pihaknya akan menjatuhkan sanksi tegas, termasuk pencabutan izin mengajar oknum guru tersebut.
“Kami akan bertindak tegas. Izin mengajarnya akan dicabut agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
**** Jadi Sorotan Publik***
Kasus penganiayaan siswa oleh guru ini sontak memicu perhatian publik, terutama karena menyangkut keselamatan anak di sekolah—lingkungan yang seharusnya menjadi ruang aman untuk belajar.
Sambil menunggu proses hukum berjalan, keluarga korban masih menanti perkembangan kondisi MBF yang kini menjalani perawatan intensif.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait