PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Setelah video dirinya tampak emosional dalam rapat audiensi dengan puluhan tenaga non-ASN viral di media sosial, Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri ST, MM akhirnya memberikan penjelasan resmi.
Klarifikasi itu disampaikan melalui rekaman video yang dibagikan oleh Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, Selasa (16/9/2025).
Dalam pernyataannya, Hasan menegaskan bahwa luapan emosi yang terekam kamera bukan tanpa alasan.
Ia menyebut keinginannya hanya satu: memastikan para tenaga honorer lama, yang telah mengabdi belasan tahun, mendapat kesempatan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
“Kami pemerintah daerah, saya bersama Pak Bupati, mengharapkan kepada Sekda, asisten, dan Kepala BKSDM supaya semua tenaga honorer yang sudah lama berbakti—ada yang sejak 2007, 2008, 2009, bahkan 18 tahun—bisa lolos menjadi PPPK paruh waktu,” ujar Hasan dalam video klarifikasi.
Hasan mengungkap banyak tenaga honorer hanya menerima insentif sekitar Rp500 ribu per bulan, jumlah yang dinilainya jauh dari layak setelah bertahun-tahun membantu tugas pemerintah daerah.
“Itu pun sangat minim, padahal mereka sudah berbakti dan berkarya,” tegasnya.
Terkait dugaan adanya “permainan” dalam proses seleksi, Hasan menegaskan dirinya menolak segala praktik kecurangan.
“Kalau pun itu ada, kami tidak mau itu terjadi. Semua harus sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku. Jika ada yang bermain, harus dihentikan. Jangan sampai masyarakat yang sudah lama berbakti menjadi korban,” katanya.
Hasan Basri menambahkan, keputusan teknis tetap berada di dinas terkait.
Namun, ia menekankan bahwa pemerintah daerah akan mengawasi agar proses seleksi PPPK berlangsung transparan dan adil bagi seluruh tenaga honorer.
Video klarifikasi tersebut diunggah sehari setelah rapat yang memicu perbincangan publik.
Sebelumnya, rekaman rapat menunjukkan Hasan memukul meja dan microfon serta buku, memicu berbagai spekulasi di media sosial mengenai penyebab kemarahannya.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait