Ada juga yang bikin parodi: “Konflik selesai bukan di meja perundingan, tapi di gerobak es krim.”
Seorang mahasiswa di Banda Aceh ikut komentar: “Masalah pelat ributnya panjang, tapi cair cuma dengan satu batang es krim. Luar biasa diplomasi rasa cokelat.”
Meski kocak, publik tetap baca itu sebagai sindiran politik.
Mualem seakan mau bilang: “Plat BK itu bukan masalah, yang masalah itu kebijakan yang bikin rakyat ribet.”
Dan begitulah, ketika elite lagi sibuk debat panas soal identitas kendaraan, satu batang es krim plat BK sukses jadi pendingin suasana. Murah, manis, dan nggak bikin kepala cenat-cenut.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait