MEDAN, iNewsPortalAceh.id- Warga Sumatera Utara mulai merasakan dampak kenaikan harga kebutuhan pokok. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Sumut mencapai 5,32 persen secara tahunan, tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyoroti kondisi tersebut dan meminta pemerintah daerah segera mengambil langkah cepat.
Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir menilai masih banyak daerah yang belum maksimal dalam mengendalikan harga.
“Ada daerah yang seperti menunggu keajaiban, padahal masyarakat sudah kesulitan membeli barang kebutuhan,” ucap Tomsi dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (6/10).
Menurut Tomsi, provinsi lain seperti Papua Pegunungan, yang medannya jauh lebih sulit, justru mampu menjaga inflasi tetap di bawah 4 persen.
“Ini harus jadi evaluasi. Kalau daerah lain bisa menekan inflasi, Sumut juga seharusnya bisa,” ujarnya.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut inflasi terbesar disumbang oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang naik 9,59 persen.
Sementara harga bahan pangan seperti beras, cabai, dan tembakau juga meningkat cukup tajam.
Pemerintah pusat mendesak daerah memperkuat koordinasi lintas instansi dan menyiapkan langkah-langkah cepat seperti pasar murah, pengendalian pasokan pangan, serta evaluasi kinerja tim pengendali inflasi daerah (TPID).
Editor : Jamaluddin