RSUD Yuliddin Away Tak Miliki Server Cadangan, Ratusan Pasien Jadi Korban Pelayanan

Ichdar Ifan
Gawat! RSUD Yuliddin Away Tak Miliki Server Cadangan, Ratusan Pasien Jadi Korban Pelayanan.(iNews / Ichdar Ifan).

ACEH SELATANiNewsPortalAceh.id — Ironis. Di tengah gencarnya digitalisasi pelayanan publik, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yuliddin Away Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, justru tergagap dalam mengelola sistemnya sendiri.

Gangguan pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sejak Kamis pagi (9/10/2025) membuat layanan administrasi dan pendaftaran pasien lumpuh total.

Ratusan pasien terpaksa menunggu berjam-jam, bahkan hingga sore hari, karena seluruh proses harus dilakukan secara manual.

“Kami sudah antre dari pagi, tapi sistemnya error terus. Katanya ada gangguan, jadi kami dilayani secara manual,” keluh seorang pasien rawat jalan dengan nada kecewa.

Keluhan serupa datang dari pasien poli jantung asal Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya, yang harus menunggu hampir seharian untuk mendapatkan obat.

“Biasanya jam 12 siang sudah selesai, tapi ini jam 4 sore baru dipanggil. Ini sungguh menguras tenaga dan emosi,” ujarnya dengan nada kesal.

Lain lagi, Masdiari, pasien Poli Saraf asal Kluet Timur, juga mengaku baru kali ini mengalami keterlambatan separah ini sejak rutin berobat sejak 2019.

“Dulu gak kayak ini pelayanan cepat, sekarang semua serba manual. Saya sudah menunggu berjam-jam hanya untuk administrasi. Saya sangat kecewa, karena ke sini pun saya naik mobil sewa. Ini sudah dijemput obat belum juga siap, biarlah besok saja diambil,” katanya sambil meninggalkan area kantin rumah sakit dengan wajah kecewa.

Keterpurukan sistem digital rumah sakit ini rupanya disebabkan oleh hal yang mengejutkan RSUD Yuliddin Away ternyata tidak memiliki server cadangan (backup server).

Plt Direktur RSUD Yuliddin Away Tapaktuan, dr. Erizaldi, M.Kes., Sp.OG, saat dikonfirmasi mengakui gangguan tersebut.

“Server rumah sakit down. Aplikasinya tidak bisa digunakan, jadi sementara kami pakai sistem manual. Memang kami tidak punya backup,” ujar Erizaldi blak-blakan, Kamis, (9/10/2025) Sore.

Pernyataan itu menimbulkan tanda tanya besar mengenai kesiapan digitalisasi rumah sakit milik pemerintah tersebut.

Tanpa backup server, data pasien, rekam medis, hingga transaksi administrasi berisiko besar hilang jika terjadi kerusakan system.

Ketiadaan server cadangan bukan hanya soal teknis, tapi juga menyangkut prinsip tata kelola data publik dan keamanan informasi.

Berdasarkan regulasi Kementerian Kesehatan, setiap rumah sakit yang menggunakan SIMRS wajib menjamin keamanan, kerahasiaan, dan kontinuitas data pasien salah satunya dengan menyediakan sistem cadangan atau disaster recovery system.

Tanpa itu, RSUD Yuliddin Away dinilai abai terhadap standar nasional pelayanan rumah sakit.

Gangguan sistem seperti ini tak hanya menghambat pelayanan, tapi juga berpotensi menggerus kepercayaan publik terhadap kualitas manajemen rumah sakit pemerintah.

Digitalisasi bukan sekadar membeli software, melainkan membangun sistem yang tangguh, berkelanjutan, dan berorientasi pada keselamatan pasien.

Editor : Jamaluddin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network