Lima hari pascabencana, kondisi warga di beberapa titik, terutama di Desa Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, masih sangat memprihatinkan. Banyak korban masih mengenakan pakaian kotor bekas terjangan banjir karena tidak memiliki ganti.
Sementara akses air bersih sangat terbatas, memaksa warga mencuci pakaian yang terselamatkan dengan air bekas genangan lumpur.
Di Simpang Tiga Meureudu dan area terdampak lainnya sangat membutuhkan bantuan segera, terutama makanan, perlengkapan bayi (pampers), serta tambahan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan lumpur.
Upaya gotong royong warga untuk membersihkan desa tetap terlihat, namun prosesnya terhambat kondisi medan. Akses jalan menuju desa-desa terdampak masih tertimbun lumpur tebal.
Kondisi ini membuat kendaraan roda dua maupun roda empat sulit masuk, sehingga distribusi bantuan logistik menjadi terhambat dan korban hanya bisa bertahan dengan apa yang tersisa, menunggu uluran tangan dermawan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
