ACEH SINGKIL, iNews.id - Hari Kemerdekaan Republik Indonesia seringkali menjadi moment yang istimewa bagi kalangan anak - anak.
Hal itu lantaran disetiap moment Hari Kemerdekaan 17 Agustus ada saja lomba serta permainan yang menarik dan sekaligus mengocok perut yang di adakan buat anak - anak itu.
Seperti kegiatan lomba yang di laksanakan oleh Persatuan Pemuda Desa Sebatang (PPDS) di Desa Senatang ini.
Puluhan anak - anak dengan antusias mengikuti lomba dan beradu kemampuan untuk menaklukkan setiap tantangan pada berbagai perlombaan, Rabu (17/8/2022).
Tentu saja, kejadian lucu yang mengocok perut para penontonnya sering terjadi lantaran tingkah para peserta dan tantangan yang unik juga menjadi senjata keseriusan kegiatan itu.
Seperti permainan mencetak gol dengan mata di tutup corong yang terbuat dari kertas karton, atau permainan menyuapi teman dengan mata tertutup, atau bahkan lomba makan kerupuk yang tergantung tali, dan juga adu skill makan roti yang di tempel ke wajah dekat mata tanpa tangan.
Tentu saja berbagai ekspresi wajah yang lucu dan menggelitik mampu membuat susasan semakin seru dengan suara tertawa penonton menyaksikan itu.
Ketua Panitia Lomba, Masdi Munthe, mengatakan kegiatan itu di adakan oleh kelompok pemuda di desa sebatang sebagai salah satu bentuk kecintaan terhadap negara ini.
"Kegiatan seperti ini tentu sangat di tunggu oleh adik - adik kita yang begitu semangat mengikuti perlombaan", katanya.
Ditambahkannya, moment seperti ini sudah jarang di dapat pada Desa ini, lantaran beberapa tahun belakangan jarang di adakan perlombaan untuk anak - anak di desa ini.
"Alhamdulillah, kita sangat senang melihat kegembiraan yang terpampang dari wajah adik - adik kita yang mengikuti lomba", tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda Sebatang, Raja Rahadi, menyebut kegiatan itu menjadi tontonan yang apik dan dapat menambah semangat para kalangan muda itu untuk selalu berkreasi dan menciptakan kegiatan yang menyentuh terhadap generasi bangsa ini.
"Kita juga ucapkan terima kasih kepada semua kalangan, baik Instansi Pemerintah atau Swasta yang telah mensupport kegiatan kita ini", ucapnya.
Sebenarnya, kata dia, kegiatan ini bisa kita buat lebih meriah, namun kita terkendala berbagai hal termasuk anggaran.
"Karena kegiatan kita ini tidak di dukung anggaran oleh pemerintah desa, sehingga kita hanya bisa laksanakan seadanya", tandasnya.
Editor : Jamaluddin