JAKARTA, iNewsPortalAceh.id - Belakangan terakhir, Hotel Faridpur mencuri perhatian publik. Sebab hotel yang berada di Bangladesh itu memiliki harga yang sangat murah, yakni 30 Taka atau setara dengan Rp5.000 per malam.
Harga tersebut tentu saja menggiurkan wisatawan yang ingin berlibur dengan budget yang minim.
Kalau berkesempatan untuk datang ke Bangladesh, tak ada salahnya lho mencoba menginap di hotel tersebut. Lantas, seperti apa yah fasilitas dari hotel tersebut?
Berikut ulasan fakta menarik tentang Hotel Faridpur.Dirangkum Rabu (26/10/2022).
Biaya per malam Rp5.000 Faridpur satu-satunya hotel yang diklaim memiliki harga termurah di dunia. Sebab per malamnya hotel tersebut hanya dibanderol 30 Taka atau sekitar Rp5.000 untuk satu malam.
Meski dijuluki hotel termurah, di hotel ini juga ada klasifikasi yang mahal. Kamar yang paling mahal ini harganya 1,25 poundsterling atau setara Rp19.700 satu malam.
Gunakan bangkai perahu. Mengingat harganya yang sangat murah, jangan dibayangkan hotel ini memiliki bangunan mewah nan Instagramable.
Sebab hotel ini menggunakan bangkai kapal. Hotel dengan konsep terapung ini pertama kali membuka layanan akomodasinya pada tahun 1950-an.
Dari waktu ke waktu, jumlah hotel meningkat, tetapi setelah kemerdekaan, jumlahnya berkurang menjadi hanya lima bangkai kapal yang digunakan.
Tersedia 48 kamar. Uniknya, total ada 48 kamar yang ditawarkan hotel ini untuk wisatawan dengan fasilitas seperti toilet, kipas angin, tempat tidur, dan air bersih.
Mereka menyediakan tempat tidur susun di kamar.
Fasilitas.
Dengan tarif yang sangat murah tentu saja pengunjung tidak bisa berharap banyak dari fasilitas yang disediakan. Para pengunjung harus berbagi kamar dengan tamu yang lain.
Tempat tidur tidak pakai kasur dan toilet. Satu-satunya fasilitas yang bisa digunakan adalah loker penyimpanan barang. Populer di kalangan wisatawan. Meski fasilitasnya terbatas, namun hotel ini selalu ramai oleh pengunjung. Awalnya hotel ini ramai oleh pedagang Hindu yang datang ke Dhaka untuk berdagang melalui sungai.
Namun kini juga terkenal di kalangan pendatang. Umumnya orang-orang yang menginap di tempat ini adalah pekerja dengan gaji yang tidak besar, sehingga menginap di tempat ini membuat mereka betah.
Pemilik Hotel Faridpur, Muhammad Mustofa mengatakan 26 tahun berdiri, kebanyakan tamu yang menginap merupakan pekerja dari Indonesia atau kota kecil. Keberadaan hotel ini tentu tidak bisa dianggap remeh.
Karena hotel termurah dijadikan fasilitas masyarakat miskin yang mencari nafkah. Bagi mereka, hotel yang sederhana tampak seperti surga.
Editor : Jamaluddin