ACEH UTARA, iNewsPortalAceh.id -Penggelontoran bantuan sosial secara besar-besaran oleh pemerintah serta kucuran bantuan kemanusiaan dari dermawan di tengah pandemi Covid-19 tak bisa menyentuh semua kalangan khususnya kalangan bawah.
Seperti yang dialami bapak Abdul Wahab 70 tahun yang bekerja sebagai nelayan bersama Nurhayati 55 tahun, ia tinggal bersama tiga anak nyan dan tiga orang cucunya di rumah reyot.
Sebelum pandemi Covid-19, lansia yang tinggal di desa reudeup Kecamatan lhoksukon kabupaten aceh utara ini tidak pernah tersentuh bantuan sosial dari pemerintah, walau keluarga bapak ini termasuk warga miskin.
Rasyidah Anak Abdul Wahab mengatakan, dia bersama ok rangvtua dan keluarga tinggal bersama di sebuah rumah yang tak layak huni.
atap dan dinding rumah sudah terlihat rapuh dan jebol.
Pada usia senja seharusnya ayah dan ibu saya bisa menikmati kehidupan yang nyaman dan layak.
Namun, tidak begitu dengan bapak Saya. Di usianya yang sudah sepuh, dia justru hidup dengan kondisi memprihatinkan, Rasyidah mengaku waswas ketika hujan dan angin kencang datang.
“Kalau tidur enggak nyenyak, apalagi pas hujan angin, suara kayu reyot terdengar di atap rumah, kayak mau patah, dan air hujan membasahi pakaian serta perkakas rumah,” keluhnya, Selasa (13/12/2022).
“Kurang lebih sudah 20 tahun kami bersama bapak harus tinggal di rumah yang tidak layak dan kondisi yang memprihatinkan hanya tetangga yang sering membantu kami,"ujarnya.
Kepada pihak Desa, Kecamatan maupun Pemkab Aceh utara berharap segera turun tangan, rumah milik bapak kami abdul wahab agar dimasukan program RTLH dan LISDES (Listrik Desa) agar segera dilakukan perbaikan karena sampai saat ini belum terealisasi,” pintanya.
Editor : Jamaluddin