SUBULUSSALAM, iNewsPortalAceh.id-Ratusan warga Subulussalam, Aceh, mengelar aksi demo untuk menuntut agar segara dilantik Nur Ais Selasa 13 Desember 2022.
Gerakan aksi masyarakat ini yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Subulussalam yang berjumlah Ratusan orang kembali mengelar Aksi untuk menuntut keadilan terhadap Nur Ais dan warga Kampong Makmur Jaya.
Dimana massa bergerak Aksi Kekantor Walikota Subulussalam dengan diawali syalawat, kemudian yel yel "Sayang Adek.. Sayang Adek".
Koordinator Aksi, Edi Sahputra Bako, dalam orasinya meminta Walikota untuk hadir menjumpai mereka.
"Kenapa setiap kita datang kemari beliau malah menghindar, seharusnya jadilah pemimpin yang bertanggungjawab, sambutlah warga dalam menyampaikan aspirasi, kenapa Walikota seakan lari dari tanggungjawab dengan tidak berani menemui kami, padahal kami hadir untuk berdialog menyampaikan aspirasi secara damai,"imbuh Edi Saputra.
Menurut Edi Saputra bahwa mereka sangat kecewa dengan sikap Wali Kota yang tak mau menjumpai rakyatnya.
"Ini untuk kedua kalinya aksi kita tidak bisa berjumpa dengan walikota, heran, selalu menghindar ketika kami masyarakat nya datang untuk menyampaikan aspirasi," jelas Edi.
Kenapa harus takut jumpa dengan rakyat sendiri. Teriak edi.
Tampak di lokasi Safran Kombih, Dadi Supardi, Yusraini, Mujir Maha dan Akbar bergantian berorasi meminta Walikota untuk segera melantik Nur Ais dan menghentikan tahapan pemilihan Ulang.
"Yang kita suarakan ini adalah hak dan keadilan," ucap Yusraini.
Setelah tidak adanya respon di kantor Walikota Koordinator Aksi Husen Saran, mengarahkan warga aksi bergerak ke kantor DPRK Subulussalam.
"Percuma kita berteriak disini toh cuman tiang dan beton yang kita hadapi sama seperti hati mereka buta dan tuli," sebut Husen Saran.
Dikantor DPRK aksi berlanjut dengan sedikit memanas disaat tidak ada anggota DPRK yang hadir menemui pendemo.
Dimana Edi dan warga bergerak memaksa masuk kedalam gedung wakil rakyat tersebut akibatnya terjadi saling dorong antara pihak keamanan dan pendemo.
Namun kondisi itu mulai kondusif setelah beberapa Anggota DPRK turun menjumpai pendemo.
Dua anggota dari Komisi A yaitu Bahagia Maha dan Salehati didampingi oleh Sekwan.
Bahagia Maha menyampaikan dinamika di DPR persoalan yang menyebabkan tidak lahirnya rekomendasi dari komisi A sesuai yang dijanjikan Minggu yang lalu oleh Anggota DPRK Subulussalam.
Warga bertahan digedung DPRK sampai sore, DPRK Subulussalam membuka ruang diskusi kembali dengan memanggil pihak Pemerintah yaitu mewakili Walikota Subulussalam hadir Asisten I H. Sairun, Kadis DPMK Irwan Faisal dan Kaban Kesbangpol Khairunnas.
Diskusi dibuka oleh Bahagia Maha dan penyampaian tuntutan aksi dari Safran kombih, suraji, mujir maha dan husen saran, kemudian Ruang diskusi berjalan alot dan ribut ketika H. Sairun menjawab dan menanggapi tuntutan dengan menyampaikan kegiatan pemilihan ulang tetap dilaksanakan dan ini sifatnya final keputusan Walikota, yang hanya bisa membatalkan dan menundanya hanyalah putusan hukum.
"Kecuali ada putusan sela maka kegiatan tahapan pemilihan ulang kita hentikan,"terangnya.
Kendati, dalam hal itu Edi Sahputra Bako berkomentar keras terhadap Sairun, "Bapak hadir kemari kok seperti robot, fleksibel dikit Pak, bahasanya langsung memutuskan, seperti sudah dipesan ini kata-kata, lalu untuk apa kita duduk disini diskusi, anda tidak memikirkan akibat dampak kebijakan ini ada potensi kisruh dimakmur jaya," terangnya.
Pak Nur Ais sudah melakukan upaya hukum dengan melakukan somasi, selanjutnya mendaftarkan gugatan ke PTUN artinya hari ini baru tahap pendaftaran.
"Tidak mungkin ujuk-ujuk keluar putusan sela, tentu bahan eksepsi dulu kita lengkapi dan selanjutnya ada proses, untuk itu kita berharap bapak bisa melihat ini secara jernih, hormati hak Nur Ais," cetus Edi.
Hal itu disahuti oleh Bahagia Maha bahwa hari ini kita duduk mencari solusi, begitu juga dari Salehati meminta pak Sairun untuk memikirkan hal ini agar ditunda dulu sampai putusan PTUN keluar.
Bahkan Haji Zainuddin menegaskan untuk meminta Sairun untuk menelfon Walikota terkait hal ini agar permohonan warga yang demo untuk meminta penundaan pemilihan ulang sampai keluar putusan PTUN dikabulkan.
"ini hal yang serius dan berdampak terhadap orang banyak pak asisten," kata beliau.
Setelah alot akhirnya Sairun menyahuti permohonan warga dengan menampung aspirasi ini dan menyampaikan kepada Walikota dan akan saya sampaikan hasilnya nanti.
Setelah itu Sairun menyampaikan hal sama dihadapan para pendemo dan dijawab dengan sorakan pendemo kepada beliau.
Massa masih bertahan dan tidak bersedia bubar namun koordinator aksi terus bermediasi membujuk dan meyakinkan warga untuk pulang.
"kita tunggu info hasil selanjutnya," akhirnya massa bubar dengan tertib.
Editor : Jamaluddin