Diduga Tak Dapat Oksigen, Alfidah Balita 4 Tahun di Aceh Tengah Meninggal Dunia

TAKENGON, iNewsPortalAceh.id- Sunggung malang nasib Alfidah anak berusia 4 tahun warga Desa Dedamar, Kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah, yang diduga tidak mendapat pertolongan di Puskesmas bintang.
Dimana pada hari senin (26/12) pukul 07:30 WIB pagi Rika Wati mendatangi Puskesmas bintang untuk mendapat pertolongan atas penyakit yang di derita anak nya.
Menurut, Rika usai tiba di puskesmas ia sempat menunggu dokter untuk mendapat pertolongan medis.
"Saya sampai di puskesmas sekitar jam 07.30 WIb pagi, tapi masih sepi," ucap Rika dengan wajah sedih.
Ia juga menjelaskan tak lama berselang Kepala Puskesmas datang menjumpai Rika dan salah satu pegawai di Puskesmas untuk memberi pertolongan kepada anak nya.
"Ada satu ibu yang datang mengatakan udah sesak nafas nya ayok kita bantu buk." Ujar Alfidah menirukan kata-kata pegawai puskesmas.
Saat dalam pengobatan menurut Rika oksigen yang di pasang untuk membantu pernapasan anak nya kosong.
"Waktu di pasang oksigen ke anak saya isi nya ngak ada, petugas nya bilang ini kenapa oksigen nya kayak gini kenapa kosong." Imbuh Rika.
Karena tidak mendapatkan oksigen ia mengatakan anak nya Alfidah menghembuskan nafas terahir di puskesmas bintang.
"Ngak lama dari situ anak saya sudah tidak ada." Ujarnya sambil menitihkan air mata.
Kepala Puskemas Bintang, Ramansyah saat di konfirmasi wartawan mengaku pihak nya sudah memberikan pelayanan sesuai dengan peraturan dalam menangani pasian asal Desa Dedamar tersebut.
"Perlu kita pahami, pelayanan sudah kita lakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) perawat dan dokter sudah standby memberikan bantuan kepada pasien," kata dia.
Ia juga mengatakan, pasien atas nama Alfidah yang telah menghembuskan napas terakhirnya itu masih sempat dilakukan pemasangan oksigen (CO2) dan mendapat tindakan dari dokter.
"Oksigen tersedia dalam tabung besar, di ruang UGD selalu Standby," katanya.
Menurut Kepala Puskesmas dokter yang bertugas di kecamatan itu sebanyak lima orang, dengan rincian, dokter umum empat dan dokter gigi satu.
"Ke depan kita akan lakukan pengaturan jadwal piket dokter selama 24 jam," tutupnya
Editor : Jamaluddin