Aceh Business Forum Ajang Kembalikan Kebangkitan Saudagar Aceh

CEO PT Trans Continent, Ismail Rasyid yang juga Wakil Ketua PP TIM dalam sambutannya mengatakan, ada dua tujuan utama dari pertemuan ini. Pertama, sebagai ajang silaturahim antarpara pengusaha Aceh.
"Kedua, untuk membentuk lembaga Aceh Bisnis Forum yang akan menjadi wadah bagi para pengusaha Aceh dalam membangun jaringan dan pasar hingga ke level nasional dan internasional," ungkapnya.
Di sela-sela kegiatan yang berlangsung hingga sore itu, juga dilaksanakan penandatangan memorandum of understanding (MoU) antara Universitas Syiah Kuala dengan PT Trans Continent, sebagai bagian dari implementasi Kampus Merdeka.
Ditopang Empat Pilar
Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi dan Usaha PP TIM, Munzir Al Munir SE mengatakan, Aceh Business Forum yang dibentuk dalam pertemuan tersebut merupakan suatu wadah perhimpunan para wirausahawan/UMKM Aceh untuk membangun jaringan (networking) seluruh Indonesia dan juga pasar global. "ABF ini terlahir dari gagasan Bidang Pengembangan Ekonomi & Usaha (BPEU) Pimpinan Pusat Taman Iskandar Muda (PP TIM) untuk memfasilitasi semua pelaku UMKM Aceh menuju pasar nasional dan global," kata Munzir Al Munir.
Dalam perjalanannya, kata Munzir, gagasan ini ditopang oleh 4 pilar yaitu, PP TIM, Pelaku wirausahawan/UMKM Aceh, Universitas Syiah Kuala (USK), dan Ikatan Alumni USK Jabodetabek. “Pada kesempatan ini, Ismail Rasyid, SE, pengusaha nasional multimoda transport PT. Trans Continent (Royal Group), yang juga ketua Ikatan Alumni USK Jabodetabek, memprakarsai kegiatan pertama pertemuan pengusaha ini,” kata Munzir.
Dikatakan, Muslim Armas yang saat ini Ketua Umum PP TIM (Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda) juga merupakan pengusaha nasional asal Aceh, turut mendorong kegiatan silaturrahim ini dan berikhtiar menjadi "entry point" kemajuan wirausahawan/UMKM Aceh di pentas nasional dan global.
“Keyakinan ini menjadi bukan sekedar “cet langet” karena dukungan oleh pelaku dunia usaha dan akademisi USK yang merupakan Jantoeng Hate Rakyat Aceh,” kata Munzir.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta