TAKENGON, iNewsPortalAceh.id- T. Mirzuan, yang menjabat sebagai Penjabat Bupati Aceh Tengah, disebut tidak memiliki kapasitas dan kemampuan yang memadai untuk memimpin daerah tersebut.
Pendapat ini diungkapkan oleh Masyarakat Peduli Aceh Tengah (Mapat) dalam demonstrasi yang diadakan di Gedung DPRK Aceh Tengah pada tanggal 25 Juni 2023.
Ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega, bersama beberapa anggota legislatif lainnya, bertemu dengan puluhan pendemo yang berorasi dihalaman gedung DPRK Arwin mengijinkan para pendemo masuk dan memberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi mereka di hadapan sejumlah DPRK.
Sebelum memasuki gedung, juru bicara Mapat kepada Ketua DPRK meminta untuk menghadirkan T. Mirzuan, penjabat bupati, guna memberikan penjelasan terkait beberapa persoalan yang dianggap penting.
Salah satunya adalah keterlambatan peringatan Hari Lahir Pancasila yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 1 Juni, tetapi di Aceh Tengah baru dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2023.
Selain itu, T. Mirzuan dianggap belum mempersiapkan dengan baik kegiatan yang diperlukan untuk suksesnya Pemilu 2024.
Mapat juga mengkritik kebiasaan T. Mirzuan yang sering melakukan perjalanan ke luar daerah dengan berbagai alasan, yang diyakini telah menghabiskan anggaran daerah pada saat kondisi keuangan daerah sedang mengalami defisit.
Selanjutnya, belum ada penyelesaian yang konkret terkait permasalahan tenaga honorer, PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), dan pengelolaan PDAM Tirta Tawar.
Mapat juga menyoroti adanya paket kegiatan yang diduga dikelola oleh instansi vertikal.
Daftar pemilik atau calon pemenang paket kegiatan tersebut telah beredar sebelum proyek itu ditenderkan.
Terkait insiden gajah mati di Karang Ampar, hingga saat ini belum ada tindakan penguburan yang dilakukan.
Pemerintahan T. Mirzuan menghadapi tekanan publik yang semakin meningkat, dengan berbagai keluhan dan tuntutan yang disampaikan oleh Mapat.
Diharapkan, masalah-masalah ini dapat segera ditangani secara serius oleh pihak terkait demi kebaikan Aceh Tengah dan masyarakatnya.
Editor : Jamaluddin