BIREUEN, iNews.id - Sosok Imam Masyukur, seorang penduduk Aceh yang meninggal akibat kekerasan dari seorang anggota paspampres, ternyata merupakan tulang punggung keluarganya. Fakta ini diungkapkan oleh sepupunya, Said Sulaiman.
Said mengungkapkan bahwa korban sebenarnya dikenal sebagai individu yang baik. Lebih dari itu, korban juga menjadi tulang punggung bagi dua adiknya yang tinggal di kampung halamannya.
"Sangatlah merugikan bagi keluarga kami di sini. Dia yang menghidupi keluarga dan merawat adik-adiknya di sini," ujar Said.
Said Sulaiman mengungkapkan bahwa dugaan kasus penganiayaan ini terungkap saat pelaku mengancam akan membunuh anak tercintanya. Pelaku bahkan menuntut uang tebusan sebesar Rp50 juta.
"Pelaku bahkan menghubungi orangtuanya dan mengatakan bahwa jika ibu ingin keselamatan anaknya, harus mengirimkan uang sebesar Rp50 juta. Jika tidak, pelaku mengancam akan membunuh dan membuang anak itu ke sungai," ucap Said.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta