BIREUEN,iNewsPortalAceh.id- Buntut pemberitaan media ini terkait buruknya fasilitas pembelajaran di SD Negeri 5 Peudada, sehingga siswa sekolah tersebut harus belajar sambil duduk di lantai.
Kondisi itu akibat ketiadaan mobiler kursi dan meja.
Namun informasi itu langsung disikapi serta ditindaklanjuti oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen, Muslim MSI yang turun meninjau kondisi sekolah tersebut, Jum'at (15/9) pagi.
Rombongan pejabat dinas terkait didampingi anggota DPRK Bireuen, meninjau SD Negeri 5 Bireuen yang dilaporkan dalam kondisi memprihatinkan.
Setelah bertemu Plt Kepala Sekolah, Sri Mulyani S.Pd diketahui penyebab kelas 6 belajar di lantai, karena adanya penambahan siswa baru sebanyak 15 orang, sedangkan kelas enam yang telah lulus 10 orang.
Muslim saat dihubungi awak media ini via selulernya mengaku, persoalan tersebut tak pernah dilaporkan ke dinas, di karenakan Kepsek baru-baru ini mendapat musibah, suaminya meninggal dunia dan masih dalam suasana duka.
"Kami sangat terkejut ada kondisi sekolah seperti itu di Kabupaten Bireuen, pasalnya belum ada pihak sekolah yang melaporkan kekurangan mobiler selama ini," ujarnya.
Menurutnya, kendati dengan keterbatasan anggaran yang tersedia, namun pihak dinas selalu berupaya maksimal untuk memenuhi sarana dan prasarana disetiap satuan pendidikan, guna mengantisipasi kekurangan mobiler maupun fasilitas lainnya.
"Untuk mengatasi persoalan ini, kami akan melakukan langkah cepat dengan meminjam pakai mobiler dari sekolah lain yang belum terpakai, guna didistribusikan ke SDN 5 Peudada mulai Sabtu besok," jelas Muslim.
Plt Kepala SD Negeri 5 Peudada, Sri Mulyati menyampaikan apresiasi atas responsif Kadisdikbud yang menyikapi kondisi sekolah mereka, sehingga diharapkan persoalan siswa belajar di lantai dapat segera teratasi.
Editor : Jamaluddin