Pemkab Aceh Tenggara Gerak Cepat Tangani Bencana Banjir

ACEH TENGGARA, iNewsPortalAceh.id -Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara gerak cepat tangani bencana banjir dan banjir bandang yang kembali melanda Aceh Tenggara di 14 Kecamatan dan 50 Desa pada Senin (13/11) malam lalu pukul 20.00 WIB.

Menindaklanjuti banjir yang terjadi Pj Bupati Aceh Tenggara Drs Syakir M.Si melakukan kunjungan ke lokasi banjir dan banjir bandang di Desa Pasar Puntung, Kecamatan Semadam.

Syakir didampingi Plt Sekda Yusrizal ST, Unsur perwakilan Forkopimda, Kalaksa BPBD Nazmy Desky, Kadis PUPR Sadly Desky, Kadis Sosial Bahagiawati, Kadis Perkim Mohd. Asbi, Kadis Pertanian Riskan, perwakilan Dinas Kesehatan, perwakilan Dinas Perikanan.

Syakir M.Si mengatakan melalui data BPBD banjir yang terjadi mengakibatkan jalan nasional di Desa Kuning 1 Kecamatan Bambel, Desa Pasar Puntung Kecamatan Semadam, dan Desa Bukit Baru Kecamatan Ketambe sempat terendam lumpur dan mengakibatkan arus lalu lintas sempat terputus.

Meski demikian, hingga Selasa (14/11) malam ruas jalan tersebut sudah bisa dilalui.

Sedangkan akses lalu lintas yang menghubungkan Kecamatan Babussalam dengan Lawe Alas masih belum bisa dilintasi akibat oprit jembatan Desa Mbarung yang jebol dan ambruk.

Selain itu juga tercatat kerusakan pada tanggul Lawe Kisam di Desa Biak Muli Baru, dan terdapat kerusakan pada rumah milik masyarakat di Desa Pasar Puntung berupa tiga rumah rusak berat, satu rusak ringan, dan satu lainnya rusak sedang.

"Kita tetap berupaya sebisa dan secepat mungkin untuk memberikan perhatian kepada masyarakat yang terdampak banjir. Seperti halnya mengerahan dua unit excavator oleh BPBD ke lokasi banjir," ujar Syakir.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Bahagiawati menambahkan, hingga Selasa (14/11) malam telah mendirikan dapur umum sebagai bentuk bantuan masa panik di tiga desa, yakni Titi Pasir, Pasar Puntung, dan Kampung Baru.

Selain itu, Rabu (15/11) Dinas Sosial dan Kementerian Sosial akan turun langsung ke Aceh Tenggara untuk meninjau langsung kondisi masyarakat terdampak banjir.

Kementerian Sosial juga akan memberikan bantuan santunan kematian bagi ahli waris balita korban banjir sebesar Rp15 juta yang meninggal dunia karena terseret arus di Desa Kampung Baru.

"Kita sudah mengkonfirmasi bahwa Kementerian Sosial akan menyalurkan santunan bagi keluarga balita korban banjir sebesar Rp 15 juta," terang Bahagiawati.

Dilokasi yang sama, akibat banjir dan banjir bandang yang terjadi, Kepala Dinas Pertanian Riskan menjelaskan, banjir merendam sekitar 350 hektar lahan persawahan dan 70 hektar lahan jagung. Dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp 250 juta.

Kadis PUPR Sadly Desky, menjelaskan kerusakan infrastruktur akibat banjir ditaksir menimbulkan kerugian hingga sekitar Rp 2,250 miliar.

Hal ini terjadi akibat kerusakan jalan nasional, amblasnya oprit jembatan Desa Mbarung dan jembatan bailey Desa Pulo Latong, serta jembatan Desa Rih Mbelang, ditambah putusnya jembatan gantung Desa Mendabe.

Sedangkan Kadis Perikanan, Firman Desky menyebutkan juga terdapat kerusakan dengan kerugian yang diperkirakan miliaran rupiah akibat rusaknya saluran utama dan sekunder, indeks kolam Balai Benih Ikan (BBI) Lawe Bekung, kerusakan Irigasi Lawe Ski di Kecamatan Deleng Pokhkisen dan Lawe Bulan, jebolnya kolam masyarakat di Desa Kandang Mbelang Mandiri, rusaknya jalan desa di Desa Kampung Nelayan Maju (Kalaju) di Desa Salim Pipit sepanjang 600 meter.

Dengan kembali terjadinya banjir dan banjir bandang di Aceh Tenggara, Syakir berharap seluruh OPD terkait dapat serius menangani dampak yang ditimbulkan, seperti penanganan masyarakat terdampak, infrastruktur, lahan pertanian, perkebunan, maupun perikanan yang rusak.

Editor : Jamaluddin