KOLOMBO, iNewsPortalAceh.id - Ribuan warga Sri Lanka nekat mendaftarkan diri untuk bekerja ke Israel. Krisis ekonomi menjadi penyebab banyak warga Sri Lanka tak berpikir dua kali bekerja di Israel yang sedang berperang dengan Hamas.
Salah satunya, Laknath Dias yang menyebut krisis ekonomi menjadi sangat berat untuknya.
Dia bersiap-siap untuk terbang ke Israel pada bulan Desember untuk bekerja sebagai pekerja ladang dengan bayaran hampir 10 kali lipat dari gajinya sebagai manajer di Sri Lanka.
Dias termasuk dalam 20.000 pekerja yang akan dikirim oleh Sri Lanka ke Israel mulai awal bulan depan untuk bekerja di sektor pertanian dan konstruksi.
Pertanian di Israel, yang sebagian besar berada di pusat dan selatan negara tersebut, biasanya mengandalkan ribuan pekerja Thailand dan Palestina untuk mengolah tanah.
Namun, banyak pekerja Thailand melarikan diri dari Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, sementara warga Palestina sebagian besar dilarang bekerja, memaksa pertanian untuk meminta bantuan pekerja selama panen.
Dias mengatakan dia memiliki pengalaman hidup dalam konflik.
"Kami hidup selama perang di Sri Lanka," ujarnya, merujuk pada perang saudara Sri Lanka melawan separatis Tamil antara 1983 dan 2009.
"Saya pernah bekerja di Colombo di mana bom bunuh diri meledak pada satu titik dan bahkan di daerah konflik di timur sekitar tahun 2005," ujarnya seperti dilansir dari AFP, Jumat (24/11/2023).
Dia mengatakan gajinya sebesar Rp3 juta per bulan tidak cukup untuk menopang keluarganya yang beranggotakan lima orang karena biaya hidup yang tinggi.
Dias berharap bisa mendapatkan sekitar Rp30 juta sebagai pekerja ladang di Israel.Dia berencana bekerja selama lima tahun.
Menteri Tenaga Kerja Sri Lanka Manusha Nanayakkara telah menerima lebih dari 10.000 aplikasi untuk bekerja di ladang-ladang Israel.
Editor : Jamaluddin