GAZA, iNews.id - Pasukan zionis Israel terus membombardir Gaza dari segala penjuru. Bom-bom yang dijatuhkan pesawat tempur Angkatan Udara Israel, meluluhlantakkan Gaza.
Namun, serangan brutal Israel tersebut tidak membuat pejuang Palestina menyerah. Israel hanya membunuh anak-anak dan wanita yang tidak bersalah. Malah, pasukan sayap militer Hamas, Izzuddin Al-Qassam, menyerang tentara zionis dari belakang garis depan musuh.
Para pejuang Palestina yang menyerang Israel menggunakan senapan, mortar, roket peluncur granat, serta ranjau anti-personel berhasil menghancurkan banyak tank musuh dan membunuh para tentara zionis.
Perlawanan hebat yang diberikan para pejuang Palestina, dipaparkan Lembaga think tank Institute for the Study of War (ISW).
Organisasi yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat (AS) itu menjelaskan, perlawanan sengit para pejuang masih terjadi di Gaza Utara, wilayah yang diklaim Israel sudah dikuasai.
Bukan hanya itu, perlawanan kuat juga diberikan di Khan Younis, Gaza Selatan, kota terbesar kedua di Jalur Gaza.
Para pejuang, lanjut ISW, melawan menggunakan senapan, mortar, roket peluncur granat, serta ranjau anti-personel. ISW juga menyebut Hamas masih punya kemampuan untuk meluncurkan serangan roket ke wilayah Israel. Ini cukup mengejutkan karena Israel mengkalim telah menghancurkan ratusan target Hamas.
Berdasarkan data ISW, Hamas meluncurkan setidaknya empat kali serangan roket sepanjang Selasa (12/12/2023) saja. Ternyata kemampuan serangan Hamas juga diakui militer Israel.
“Sumber militer senior yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Radio Israel Army pada 10 Desember, Hamas memiliki ratusan roket jarak menengah dan jauh di gudang senjata,” lapor ISW.
Sementara itu untuk perlawanan langsung, para pejuang ternyata masih aktif memberikan perlawanan di daerah yang diklaim sudah dikuasai Israel, yakni Gaza Utara. Daerah-daerah itu meliputi Shujaiya, Zeitoun, dan area Jabalia.
"Operasi pembersihan seperti dilakukan militer Israel sering kali memakan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan,” kata ISW.
Para pejuang Palestina, lanjut ISW, masih terus melakukan serangan terhadap pasukan Israel di belakang garis depan. Ini yang membuat repot karena sulit untuk mengklaim bahwa wilayah-wilayah itu sudah benar-benar dikuasai.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta