AUCKLAND, iNewsPortalAceh.id – Politikus cantik keturunan Iran, Golriz Ghahraman, memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota Parlemen Selandia Baru, Selasa (16/1/2024).
Dan hari ini, juru bicara Partai Hijau berhaluan kiri-tengah itu pun didakwa atas kasus pengutilan. AFP melansir, Ghahraman adalah pengungsi pertama yang terpilih menjadi anggota legislatif di Selandia Baru.
Kemarin, dia mengundurkan diri dengan alasan ingin memulihkan kesehatan mentalnya menyusul laporan berita yang mengaitkannya dengan tuduhan pengutilan di sejumlah toko pakaian butik.
Polisi mewawancarai Ghahraman di rumahnya pada Rabu pagi waktu setempat.
Aparat berwenang kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah mengajukan dakwaan sehubungan dengan penyelidikan atas laporan pengutilan tersebut.
Polisi memang tidak menyebut langsung nama Ghahraman sebagai perempuan yang didakwa. Akan tetapi, media Selandia Baru secara luas mengidentifikasi politikus keturunan Iran itu sebagai orang yang dimaksud.
“Seorang wanita berusia 43 tahun telah dipanggil untuk hadir di Pengadilan Distrik Auckland atas dua tuduhan pengutilan,” bunyi pernyataan polisi.
Ghahraman diperkirakan akan menghadiri sidang perdana di pengadilan pada 1 Februari.
Menurut AFP, Ghahraman yang kelahiran Iran itu pindah ke Selandia Baru saat masih kecil bersama keluarganya ketika mereka diberikan suaka politik.
Setelah merampungkan studi di bidan hukum, dia menjadi pengacara hak asasi manusia PBB yang bekerja di pengadilan pidana internasional sebelum mulai duduk di Parlemen Selandia pada 2017.
Dengan begitu, dia sudah menjadi anggota legislatif di negeri kiwi selama enam tahun.
Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan stres terkait pekerjaan telah membuatnya bertindak dengan cara yang benar-benar di luar karakternya.
Ghahraman pun mengakui bahwa dia tidak memenuhi standar yang diharapkan ada pada diri seorang politisi Selandia Baru.
Karena itu, dia memerlukan waktu untuk mengatasi kesehatan mentalnya. Salah satu pemimpin Partai Hijau, James Shaw mengatakan, tekanan terhadap Ghahraman terus meningkat sejak menjadi anggota parlemen.
“Golriz sendiri terus-menerus menjadi sasaran ancaman kekerasan seksual, kekerasan fisik, ancaman pembunuhan, sejak hari dia terpilih,” kata Shaw kepada wartawan, Selasa kemarin.
Editor : Jamaluddin