RIYADH, iNewsPortalAceh.id – Arab Saudi memperingatkan dampak yang sangat berbahaya dari serangan Israel terhadap Kota Rafah di Jalur Gaza. Kota kecil itu menjadi tempat ribuan warga Palestina mencari perlindungan dari perang Israel-Hamas.
Dalam pernyataannya pada akhir pekan ini, Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi mengatakan, Rafah adalah tempat perlindungan terakhir bagi ratusan ribu warga sipil yang terpaksa mengungsi akibat agresi brutal Israel.
Riyadh pun menolak sepenuhnya dan mengutuk keras terhadap pemindahan paksa warga Palestina oleh Israel, sembari kembali menyerukan gencatan senjata segera.
“Pelanggaran yang disengaja terhadap hukum internasional dan kemanusiaan menekankan perlunya Dewan Keamanan PBB untuk segera bertemu guna mencegah Israel menyebabkan bencana kemanusiaan dalam waktu dekat,” kata Kemlu Saudi, Sabtu (10/2/2024).
PBB mengungkapkan, sekitar setengah dari 2,4 juta penduduk Gaza kini berlindung di Rafah. Banyak dari mereka tidur di luar tenda dan tempat penampungan sementara.
Kondisi tersebut meningkatkan kekhawatiran akan kekurangan makanan, air, dan sanitasi di kalangan pengungsi Palestina di kota itu.
Pada Jumat (9/2/2024), Kepala Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini mengatakan, serangan besar-besaran Israel di Rafah hanya dapat menyebabkan tragedi yang tak ada habisnya.
Sebelumnya, Netanyahu memerintahkan para pejabat militer untuk menyusun rencana untuk “mengevakuasi” Rafah sekaligus “menghancurkan” para pejuang Hamas di kota tersebut.
Para saksi mata melaporkan, serangan baru di Rafah pada Sabtu kemarin, meningkatkan ketakutan di kalangan warga Palestina akan adanya invasi darat.
Hamas menyatakan, tindakan militer apa pun oleh Israel akan menimbulkan dampak bencana yang dapat menelan korban jiwa lebih banyak di kalangan warga sipil Gaza.
“Itu dapat menyebabkan puluhan ribu orang mati syahid dan terluka jika Rafah diserbu,” kata gerakan itu dalam pernyataannya.
Editor : Jamaluddin